Demi Kenyamanan dan Keamanan Pangan bagi Konsumen
Muarasabak, AP – Kenyamanan serta keamanan pangan bagi para konsumen pada pelaksanaan MTQ ke 47 tingkat Provinsi Jambi, di GOR Paduka Berhala Muarasabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Dinas Kesehatan (Dinkes) diminta agar melakukan uji laboratorium bahan makanan para pedagang. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dusperindag) Tanjabtim, Hero Suratman, melalui Kabid Perdagangan, Awalludin, belum lama ini.
“Pak Asisten dan Kadis kita sudah minta bantuan pihak Dinkes Tanjabtim untuk mengecek langsung bahan makanan para pedagang,” katanya.
Dirinya mengungkapkan, jika tidak dicek bahan makanan yang dijual pedagang, dikhawatirkannya akan ada formalin atau zat-zat kimia yang dicampurkan oleh pedagang. Pedagang itu ada yang nakal juga, agar bisa mengambil untung yang banyak.
“Kita tahu sendiri pelaksanaan MTQ ini berlangsung selama Dua minggu. Ditakutkan karena pengen tahan lama, pedagang mengawetkannya,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga mengkhawatirkan pedagang-pedagang bakso yang bahan makanan utamanya menggunakan daging sapi. Secara kasat mata, masyarakat tidak bisa membedakan bakso itu terbuat dari daging sapi atau daging lainnya.
“Yang jelas hal sepele seperti ini lah yang harus kita waspadai. Karena ini menyangkut kesehatan orang banyak. Apalagi kafilah-kafilah dari kabupaten lain juga datang kesini. Kan malu jika nanti ditemukan ada makanan yang berbahaya,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya beberapa hari yang lalu sudah mengirimkan surat ke Dinkes agar mengambil semua sample bahan makanan pedagang untuk dicek sebelum hari pelaksanaan MTQ dimulai.
“Kita juga sudah memberitahukan kepihak BPOM Jambi melalui pesan singkat, surat resminya nyusul. Hal itu dilakukan, agar pihak BPOM tahu, oh ini ada permohonan dari Sabak minta bantuan untuk pengecekan bahan makanan pedagang. Setidaknya mereka (BPOM, red) sudah tau sebelum kita mengirimkan surat resminya,” jelasnya.
Kemudian, pihaknya juga sudah menyampaikan ke pedagang saat melakukan pendaftaran, yaitu yang paling utama masalah kebersihan pangan, selanjutnya yang tidak kalah pentingnya yaitu terkait harga makanan, misalnya pedagang bakso. Pedagang bakso itu harus menuliskan harga diwarungnya, agar saat konsumen mau membayar tidak terkejut, jika harganya itu mahal. “Mau tulis Rp 200.000 pun tidak apa-apa, asal ditulis dan orang yang mau beli itupun tau harganya,” sebutnya. fni