Jambi, AP – Anggota penyidik Satreskrim Polres Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) sedang menyelidiki kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Tungkal I, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, yang terjadi pada Kamis lalu (27/07).
“Sejumlah saksi dan pemilik lahan pun dimintai keterangan untuk mengetahui penyebab dan pelaku pembakaran lahan seluar seperempat hektar tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Tanjab Barat AKP Pandit Wasianto saat dihubungi, Selasa (01/08).
Dia menjelaskan bahwa kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan atau pengumpulan data dan dalam tahap ini pihaknya telah meriksa terhadap saksi-saksi dan pemilik lahan guna mengumpulkan bukti-bukti lain.
Tim penyidik Reskrim Polres Tanjab Barat sudah memeriksa pemilik lahan atas nama H Anang Lamri (70) dan pekerjanya yang telah di mintai keterangan pasca terjadinya kebakaran lahan miliknya.
Sementara saksi yang bekerja di lahan tersebut Kasful alias Barabai (65) juga dimintai keterangan pada Senin lalu (31/7) di Mapolres Tanjabbar.
Dari hasil penyelidikan, lahan kosong penuh nipah terbakar seluas 200 meter persegi itu.
Penyidik belum mengarah menetapkan pemilik atau pekerja lahan sebagai tersangka karena dari keterangan baik pemilik lahan maupun pekerja kebun, sejak terakhir sekitar sebelum puasa Ramadhan mereka tidak pernah pergi menuju ke lahan tersebut.
Untuk kasus ini, kta Pandit Wasianto, proses penyidikan memang memakan waktu, mengingat penyidik harus mengumpulkan bukti-bukti baik dokumen seputar kepemilikan lahan, sekaligus olah TKP dan memeriksa saksi lain dan polisi juga tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan.
“Memang saat kejadian tidak ada satupun saki mata yang melihat persis sebab jauh dari pemukiman warga. Jadi saat ini belum bisa mengarah dugaan kesengajaan dilakukan pembakaran atau tidak, namun kasus ini akan terus diidalami, apakan kasus ini bisa ditingkatkan ke tahap penyidikan atau tidak” kata Pandit.
Jika memang nanti terbukti bersalah dan ada unsur kesengajaan, pelakunya akan dijerat pidana kurungan penjara 10 tahun atau denda Rp 10 miliar sesuai dengan pasal 98 ayat 1 dan/atau pasal 108 UU 32/2009 dan atau pasal 108 UU 39/2014 tentang Perkebunan, atau pasal 188 KUHP tentang Kelalaian Mengakibatkan Kebakaran Lahan. ant