Sengeti, AP – Dunia pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi beberapa hari terkahir ini dihebohkan dengan adanya pernyataan kontroversial seorang Kepala Sekolah Dasar melarang siswinya yang beragama Islam mengenakan jilbab dan rok panjang.
Pernyataan kontroversial itu terucap oleh Usman, Kepsek SDN 47 Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpe Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, saat dirinya memimpin upacara Bendera Senin (24/07) lalu.
Namun pernyataan kontroversial tersebut mendapat protes dari para wali murid yang tidak menerima Peraturan Kontroversial tersebut dan menuntut mencopot jabatan kepala sekolah.
Saat dikonfirmasi Pihak media, Usman mengaku Khilaf dan meminta Maaf kepada murid dan wali murid terkait pernyataanya tersebut.
“Tidak ada aturan seperti itu, saya khilaf, saya sudah minta maaf kepada siswa di depan kelas,” sebut Usman.
Menanggapi hal tersebut Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Muaro Jambi, langsung Mengambil tindakan dengan memindahkan kepala sekolah tersebut di sekolah lain sebagai guru biasa.
Kepala Dinas Kabupaten Muaro Jambi Ulil Amri, menyebutkan ia telah menurunkan petugas untuk mengecek dilapangan dan ia telah memberikan sanksi kepada pihak bersangkutan sesuai aturan.
“Kemarin kita sudah mengeluarkan surat keputusan, memindah tugas kan yang bersangkutan kesekolah lain dan sementara menjadi guru biasa, jangan sampai hal tersebut mengganggu proses belajar mengajar disekolah,” sebutnya Kepada awak media, Kamis (03/08).
Ulil menambahkan, Hal tersebut agar menjadi pelajaran kepada semua guru dan kepala sekolah jangan sampai terulang kembali.
“Ini bisa menjadi pelajaran untuk semua, jangan ada lagi yang membuat pernyataan yang aneh-aneh apalagi menyangkut aqidah, bahkan sekarang ini kita malah anjurkan siswi kita untuk memakai jilbab,” tutur Ulil.
Sementara itu Amiruddin Wakil ketua Baleg DPRD Kabupaten Muaro Jambi, saat dikonfirmasi awak media, Menyebutkan, pihaknya berharap ada tindakan tegas dari Dinas kepada Oknum terkait.
“Harus ada sanksi yang diberikan kepada yang bersangkutan, agar tidak terulang kembali,” sebut Amiruddin. bds