Jambi, AP – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi dijadikan percontohan penjualan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis online oleh Dekranas Pusat untuk memberi nilai tambah bagi pengrajin.
“Ini sebagai langkah maju bagi pengrajin dan budaya daerah Jambi dalam menatap masa depan yang lebih baik,” kata Gubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli usai membuka sosialisasi dan pembelajaran teknik mobile aplikasi dan survei buku direktori pakaian adat, Senin (07/08).
Menurut Zola, upaya ini merupakan jawaban atas masalah yang dihadapi saat ini dan masa mendatang berkaitan dengan globalisasi perdagangan serta menjadi jawaban atas minimnya penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan pengrajin dan UMKM.
“Saya berharap sosialisasi dan pembelajaran ini tidak berhenti sampai di sini saja. Masih banyak pengrajin dan UMKM di Jambi yang membutuhkan aplikasi ini. Untuk itu hasil hari ini dapat diteruskan kepada pengrajin dan pegiat UMKM lainnya,” ujarnya.
Zola berharap agar seluruh produk kerajinan di Provinsi Jambi dari Kerinci sampai Tanjungjabung Timur dapat dipasarkan secara online.
Apalagi seluruh wilayah Provinsi Jambi telah memiliki jaringan internet dan seluler yang baik meskipun di beberapa tempat pedalaman masih terbatas.
“Namun kendala geografis ini jangan menjadi kendala bagi kita untuk tidak berbuat dan memberikan yang terbaik. Karena semua itu pasti ada solusi dan pemecahannya. Pemerintah terus berupaya untuk membangun infrastruktur agar kendala-kendala ini dapat teratasi,” katanya.
Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Sherin Tharia Zola menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah membangun jejaring digital sebagai upaya percepatan pembangunan kerajinan dan UMKM daerah khususnya Provinsi Jambi.
“Tujuan sebagai upaya peningkatan ekonomi perajin yang berkelanjutan dan terpadu di Provinsi Jambi. Pemanfaatan aplikasi Android dan website hingga ke mekanisme e-commerce bagi pengrajin menjadi rangkaian yang tidak terpisahkan dari pembangunan Provinsi Jambi,” kata Sherrin.
Dengan pemanfaatan teknologi, kata Sherrin memberi nilai tambah bagi pengrajin dan sekaligus memberikan kontribusi positif dalam pembangunan ekonomi Jambi khususnya bidang UMKM, kepariwisataan dan industrI kreatif.
Sebab itu Sherrin mengimbau agar para perajin dan pelaku usaha membuka diri terhadap model teknologi informasi dan pemasaran online, hingga produk-produk kerajinan Provinsi Jambi dapat dipasarkan secara luas, hingga ke mancanegara, sebab sIstem pemasaran tradisional tidak efektif lagi di era digital sekarang ini.
Sementara itu Kepala Bidang Humas Publikasi dan Promosi Dekranas, Triana Rudiantara menyatakan bahwa Provinsi Jambi akan dijadikan contoh model penjualan produk kerajinan dan UMKM berbasis online.
Dikatakannya, Provinsi Jambi terpilih untuk menjadi model penjualan produk kerajinan dan UMKM ini karena pembinaan UMKM berjalan dengan baik dan produk-produknya memiliki nilai jual yang tinggi karena keunikan dan kekhasannya.
Triana Rudiantara berharap agar sosialisasi dan pelatihan dimanfaatkan secara baik karena saat ini jumlah pengguna media online sangat tinggi.
Menurutnya dengan menggunakan aplikasi online, karya-karya orang Jambi dapat dilihat dan dibeli secara nasional maupun internasional.
“Untuk itu kita perlu besinergi, kita akan menjual produk itu melalui Lazada, Belanja.com, Mango dan lainnya. Manfaatkan smart phone kita untuk hal-hal yang bermanfaat. Ini sangat penting bagaimana memanfaatkan bentuk asli daerah dengan desain yang inovatif,” kata Triana. ant