Kualatungkal, AP – Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbbar) berusia 52 tahun, pada Kamis 10 Agustus 2017 (hari ini). Usia setengah abad lebih tersebut tentunya semakin matang untuk mewujudkan menjadi sebuah daerah maju, dan dapat bersaing dengan daerah lain.
Seiring perjalanan waktu, Tanjabbar terus menuju daerah maju bebas dari keterisoliran. Pembangunan infrastruktur terus dilecut, mulai dari jalan, jembatan dan sarana lainnya termasuk sektor penididikan, pertanian, perkebunan, kelautan dan kesehatan.
Kendati masih ada kekurangan, tentu akan menjadi buah pemikiran pemerintahan Dr Ir H Safrial, MS dan Drs H Amir Sakib yang saat ini memegang kendali sebagai pemimpin untuk membawa bumi serengkuh sayung serentak ke tujuan menjadi daerah yang maju, adil dan makmur.
Sekitar dua tahun memimpin Tanjabbar sejak dilantik pertengahan Ferburari 2016 lalu, Tanjabbar terus berbenah. Bupati H Safrial, MS terus berupaya merealisasikan program pembangunan yang dijanjikan kepada masyarakat. Meski baru seumur jagung memimpin, namun pembangunan mulai terlihat dan dirasakan oleh masyarakat.
Salah satu gebrakan yang dilakukan pemerintahan Safrial-Amir adalah berhasil mengoperasikan Pelabuhan Roro di kawasan Parit 7 Desa Tungkal I Kecamatan Tungkalilir, Tanjabbar. Pelabuhan ini cukup lama vakum, namun berkat kepiawaian Safrial, Pelabuhan Roro akhirnya bisa beroperasi, dan bahkan kapal Roro sudah bisa bersandar di Pelabuhan tersebut dengan rute Kualatungkal-Dabok-Singkep Kepulauan Riau.
Tidak puas sampai disitu, setelah berhasil mengoperasikan Pelabuhan Roro, pemerintahan Safrial langsung tancap gas membangun infrastruktur jalan dengan membuka akses jalan dari Simpang Parit IV Desa Semau- Pelabuhan Roro sepanjang 13 KM. Untuk pembangunan ruas jalan tersebut dialokasikan anggaran sebesar Rp 26,8 miliyar di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017. Saat ini, proyek tersebut sudah berjalan dan tengah dikerjakan oleh rekanan.
Sektor lain syang dipacu pemerintahan Safrial adalah bidang kesehatan. Tanjabbars yang terletak di kawasan pantai timur dimana wilayahnya dikelilingi sungai dan lautan, masyarakat kesulitan mendapat pelayanan kesehatan. Sadar akan hal itu, pemerintahan Safrial membuat gebrakan dengan membangun Puskesmas rawat inap dan Puskesmas skala Kabupaten.
Dimulai pada tahun anggaran 2017, pembangunan Puskesmas skala Kabupaten dibangun di Kecamatan Merlung dengan anggaran sebesar Rp 26 miliyar. Sedangkan untuk puskesmas rawat inap, pembangunan awal dimulaid di Tungkal V Kecamatan Seberang Kota dengan anggaran sebesar Rp 1,5 miliyar.
Pembangunan Puskesmas rawat inap juga dibangun di Desa Lubuk Kambing Kecamatan Renah Mendaluh dengan anggaran sebesar Rp 1,2 miliyar. “Untuk proses pembangunan rumah sakit skala Kabupaten dan Puskesmas rawat inap saat ini sudah berjalan,” ungkap Safrial belum lama ini.
Selain itu, program lain yang dijalankan pada tahun 2017 adalah pembangunan jalan di 10 titik dengan anggaran sebesar Rp 48 miliyar, dan pembangunan jembatan sebanyak 27 titik dengan dana Rp 27 miliyar.
Sementara untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tanjung Jabung Barat dalam kurun waktu lima tahun belakang mengalami peningkatan. Dari data yang dihimpun Badan Pusat Statistik BPS, tahun 2011, IPM tanjab Barat hanya 61,98 hingga tahun 2017 IPM tanjab Barat naik menjadi 65,91. Dengan demikian, peningkatan itu melebih standar IPM Nasional yang hanya 65,9. (her/mt)