Jambi, AP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengupayakan pengembangan hilirisasi karet untuk menambah nilai jual getah karet yang berimbas pada kesejahteraan petani.
“Kami mengupayakan karet tidak dijual dalam bentuk bahan mentah, karena harganya rendah serta tidak selalu stabil, jadi kami dorong untuk menjadikan karet sebagai bahan olahan, baik itu bahan jadi maupun setengah jadi,” kata Gubernur Jambi Zumi Zola, Minggu (13/07).
Saat meninjau pengembangan upaya hilirisasi karet di salah satu Unit Pengolahan Hasil (UPH) karet yaitu vulkanisir ban di Desa Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, itu, Gubernur Zola mengatakan bahwa UPH tersebut merupakan upaya nyata dalam meningkatkan nilai tambah getah karet.
Zola mengungkapkan saat ini Pemprov Jambi sedang mengkaji pembuatan kompon ban sendiri karena kompon itu didatangkan dari Cibubur sehingga menyebabkan biaya produksi lebih besar.
“Dengan membuat kompon sendiri berarti akan mengurangi biaya produksi. Jadi kompon itu tidak perlu lagi didatangkan dari luar lagi, akan kami adakan di Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, dan konsepnya sudah ada, dengan begitu akan meningkatkan pendapatan masyarakat,” katanya.
Selain pembuatan ban, juga ada pembuatan suku cadang motor yang berbahan karet seperti pijakan kaki sebab itu program-program UPH bisa juga diterapkan di kabupaten yang memiliki potensi karet.
“Setelah bisa menghasilkan kualitas kompon seperti yang di Cibubur, Pemprov Jambi akan mengadakan peralatan-peralatan produksi untuk mendukung itu semua guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Dikatakannya, dalam pembuatan kompon itu selain bekerja sama dengan pemerintah kabupaten, Pemprov Jambi juga akan menggandeng perusahaan melalui CSR.
“Melalui industri karet bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika dikembangkan dengan baik, dan hal ini sangat dinantikan oleh masyarakat Jambi,” katanya. ant