Batanghari, AP – Volume sampah di Kabupaten tersebut setiap hari terus meningkat. Pemerintah Kabupaten Batanghari sepertinya belum bisa mengatasi persoalan tingginya volume sampah.
Dinas Lingkungan Hidup Batanghari mengaku masih dihadapi dengan belum memadainya armada pengangkut sampah. Meski demikian, Pemkab Batanghari terus berupaya melakukan penanganannya dengan mensiagakan armada mengangkut sampah pada waktu tertentu.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Batanghari, Parlaungan mengakui dalam penanganan sampah pihaknya masih di hadapkan berbagai kendala, seperti belum memadainya jumlah armada.
Ia menjelaskan, Pemkab Batanghari hanya memiliki 4 armada pengangkut sampah yang aktif. Jumlah tersebut di nilai kurang efektif untuk mengakut volume sampah yang mencapai 20 sampai 30 ton perharinya.
“Saat ini Kita memiliki angkutan sampah roda 3 sebanyak 6 kendaraan, dump truk ada 4. Selebihnya sudah tidak layak pakai,” sebut Parlaungan, Senin (14/8).
Parlaungan menambahkan, pihaknya sangat memerlukan tambahan armada guna memaksimalkan pengangkutan sampah ke TPA AMD Batanghari.
“ Terjadi kenaikan tapi tidak terlalu signifikan. Sampah itu biasanya datang dari Sungai Rengas, Tembesi, Muara Bulian paling banyak. Kalau sampah dari pasar itu biasanya masuk ke TPA malam hari. Seperti pasar Keramat Tinggi itu biasanya 4 hingga 5 ton perharinya. Paling banyak hari Kamis, 7 ton,” tambahnya.
Sampah-sampah ini nantinya, sambung Parlaungan, akan dibawa ke TPA yang berada di jalan AMD Muara Bulian. Selain tambahan armada, parlauangan juga menyebutkan, perlunya peran serta dari masyarakat dalam mengaktifkan Bank Sampah. Sehingga sisa sampah rumah tangga yang ada dapat kembali di olah dan menghasilkan nilai ekonomis.
“ Saat ini dikabupaten batanghari hanya terdapat satu Bank Sampah yang terdapat di Kecamatan Bajubang. Kita harapakan nantinya akan ada bank-bank sampah lainnya yang mampu mengolah sampah-sampah ini menjadi nilai ekonomis,” pungkasnya. (sup)