Jambi, AP – Puluhan jurusan di Sekolah menengah Kejuruan (SMK) akan dihapuskan. Ini seiring dengan sembilan bidang SMK yang telah ditentukan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Republik Indonesia. Sembilan bidang ini akan diturunkan menjadi 22 program, kemudian diturunkan lagi menajdi 142 kompetensi keahlian atau jurusan.
Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Sofyan mengatakan, berdasarkan Inpres no 9 tahun 2016 itu, daerah menentukan bidang yang paling berpotensi didaerahnya masing-masing. Dengan artian beberapa bidang tidak diletakan di Jambi, dan puluhan jurusan akan dihapuskan secara bertahap.
Sembilan bidang keahlian yang menjadi perioritas pemerintah pusat adalah, Teknologi dan Rekayasa, Energi dan Pertambangan, Technologi dan Informasi, Kesehatan dan Pekerjaan sosial, Agrebisnis dan Arkeologi, Kemaritiman, Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, Seni dan industri kreatif.
“Untuk Jambi sebagai prioritas jurusan Pertanian, Kemaritiman, Ekonomi Kreatif dan Pariwisata,” katanya.
Rencananya, penerapanan ini akan mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2018-2019. Jurusan-jurusan yang tidak termasuk dalam bidang keahlian tidak lagi menerima peserta didik pada penerimaan tahun depan.
Bukan hanya itu saja, dari semua jurusan yang ditawarkan oleh pemerintah, ada program pendidikan yang ditawarkan selama empat tahun. Program ini dilaksanakan dengan cara setelah 3 tahun siswa tersebut akan dimagangkan selama 1 tahun sesuai dengan jurusan yang diambil.
“Pada program ini, seperti jurusan yang bersifat teknis,” katanya.
Dengan pelaksanaan program ini diharapkan siswa yang diluluskan oleh SMK siap untuk bekreja. Tidak seperti saat ini terlalu banyak jurusan, namun tidak dapat diakomodir dan dimanfaatkan keahlinya.
Sementara itu untuk guru, akan dilakukan mekanisme keahlian ganda. Karena jurusan yang dihapuskan dan guru tersebut tidak mungkin diberhentikan.
“Gurunya akan kita tingkatkan keahlianya menjadi ganda, yang awalnya satu keahlian menjadi dua keahlian,” katanya.
Saat ini ada 69 jurusan di SMK di Provinsi Jambi. Jurusan yang tidak termasuk pada empat bidang yang dipilih oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, perlahan akan dihilangkan.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Bustami Yahya, sangat mendukung program ini. Menurutnya dengan jurusan yang ada saat ini, banyak lulusan yang tidak tertampung.
“Dengan penyesuaian dengan keadaan daerah, nantinya akan membuat lulusan mandiri dan bisa berwiraswasta. Selain itu, lulusan pun tertampung dengan lowongan yang ada,” katanya.
Bustami juga meperingatkan kepada Pemerintah Daerah untuk serius dalam mempersiapkan tenaga pengajar, terutama dalam mata pelajaran teknis.
“Terutama pada jurusan kelautan, ada beberapa mata pelajaran yang membuthkan tenaga yang benar-benar ahli dalam bidangnya,” tandasnya. met