Pemkab Kerinci, Tidak Bisa Berbuat Banyak
Kerinci, AP – Sudah puluhan tahun akibat kondisi jalan, masyarakat Renah Pemetik, Sungai kuning, Lubuk tabun dan Pasir jaya, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, masih terisolir.
Bahkan sudah beberapa tahun belakangan tidak dilakukan perbaikan. Sehingga, untuk membawa hasil pertanian dari daerah ini, sangat sulit. Sehingga dikeluhkan masyarakat setempat.
Hal ini diungkapkan Nisa Julia, salah seorang warga Desa Renah Pemetik. Menurut dia, sudah beberapa tahun jalan Renah Pemetik tidak dilakukan perbaikan. Apalagi saat ini dalam kondisi musim hujan, sehingga kendaraan roda Dua maupun roda Empat sulit untuk melewatinya.
“ketika terjadi musim penghujan, jalan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, karena jalan ini lincin dan berlumpur. Sedang kendaraan roda dua, harus didorong untuk bisa melewatinya jalan ini,” beber dia.
Padahal sambung Nisa, jalan Ranah Pemetik yang kondisinya saat ini rusak parah tersebut, menghubungkan Tiga Desa yakni Desa Pasir Jaya, Lubuk Tabun, dan Sungai Kuning Kecamatan Siulak Mukai.
“Petani Tiga Desa ini yang selalu melewati jalan tersebut, untuk membawa hasil perkebunan mereka,” tambahnya.
Hal senada dikatakan Dodi, dimana agar bisa melewati jalan tersebut, para petani terpaksa harus menimbun sendiri dengan menggunakan tanah dan koral, supaya tidak licin dan berlumpur.
“Karena tidak ada ditimbun, terpaksa kita timbun sendiri, karena ini merupakan satu-satunya jalan untuk membawa hasil perkebunan, seperti kentang dan kopi,” beber Nisa.
Sementara itu, terkait kondisi jalan tersebut, Bupati Kerinci, Adirozal, kepada sejumlah wartawan, mengakui saat ini tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, untuk pembangunan jalan, jika sudah masa penggunaannya melebihi dari 5 Tahun, baru bisa dilakukan penggunaan kembali.
“Sudah banyak dana APBD yang kita arahkan ke Ranah Pemetik termasuk jalan, makanya tidak bisa dilakukan perbaikan,” ujar Adirozal.
Makanya sambung Adirozal, Pemkab Kerinci di tahun 2017 ini tidak menganggarkan untuk perbaikan jalan di Renah Pemetik, yang saat ini sudah rusak parah.
“Saat ini belum bisa kita perbaiki, karena masih banyak pembangunan lain seperti jembatan yang dibutuhkan oleh masyarakat,” tandasnya. hen