Kualatingkal, AP – Proyek pembangunan perumahan khusus nelayan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dengan anggaran sebesar Rp 8 miliar dari APBN tahun 2017 terus menuai kritikan.
Proyek dilaksanakan PT. Dayatama Citra Mandiri untuk 50 unit perumahan nelayan itu diduga asal jadi, bahkan tidak memenuhi spek. Sesuai bills of qwanties, ketebalan plester dinding 15 mm, di lapangan dikerjakan hanya 5 mm sampai 10 mm.
Tidak hanya itu, pemakaian besi behel tapak bangunan juga disinyalir menggunakan besi ukuran 10 mm, sementara menurut salah satu sumber terpecaya, besi behel untuk tapak harusnya berukuran 12 mm.
Secara tekhnis, salah satu konsultan perencanaan menyebutkan, untuk ukuran satu unit bangunan tipe 36, tapak pondasi biasanya menggunakan besi kurang lebih 20 batang.
Jika dikalkulasikan 50 unit tapak pondasi bangunan, maka jumlahnya 1.000 batang. Sedangkan di lapangan, menurut pekerja, besi tapak ukuran 12 hanya didatangkan 50 batang, sehingga bobot kekuatan fisik bangunan perumahan tidak sesuai dengan perencanaan.
“Kalau memang seperti itu kondisi di lapangan, maka pembangunan perumahan nelayan tidak sesuai harapan,” ungkap salah seorang consultan perencana Kualatungkal, yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara salah satu pekerja harian dilokasi pembangunan perumahan nelayan itu membantah kalau pekerjaan tidak sesuai spek, menurutnya ketebalan plesteran pada dinding jelas berbeda dan sudah sesuai dengan spek pekerjaanya.
“Ini sudah sesuai dengan spek pekerjaan,” ujar pekerja harian tersebut.
Kabid Pemukiman dan Perumahan Dinas PU Kabupaten Tanjabbar, Arif Sambudi saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tidak ada hubungan secara permanen untuk mengawasinya, dan jika memang benar dugaan tersebut secara tekhnis harus ditinjau kembali dan tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan pembongkaran dan dibangun kembali, agar tidak memakan korban.
“Kita juga hanya diikutsertakan dalam penyedian lahan lokasi. Kembali saya tegaskan, kami dari pihak Kimrum DPU Tanjabbar tidak mengetahui secara tekhnis, mungkin pengawasnya lebih mengerti dan tahu,” pungkasnya. Her