Muaratebo, AP– Wakil bupati (Wabup) Tebo tadinya berharap bisa bertemu dengan sejumlah massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Tebo Bersatu (AMTB) melakukan aksi damai menuntut ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan ketua kelompok kerja (Pokja) mundur terkait kinerja dan transparansi proses tender proyek dilingkup Pemkab Tebo.
Wabup Tebo Syahlan Arpan,SH di temui Aksi Post dikantornya Senin (04/09) kemarin, mengatakan bahwa dirinya mendapat informasi ada massa AMTB melakukan aksi di kantor Bupati Tebo, menuntut mundur kepala ULP dan Pokja terkait tender proyek dilingkup Pemkab Tebo.
“Saya berharap massa yang berjumlah dua orang tersebut mau melakukan dialog,” kata Syahlan. Tapi sayang tak satupun dari mereka mau menemui kita.
Meski tak sempat bertemu dengan massa, Wabup Syahlan melakukan kordinasi dengan Sekretariat daerah (Sekda) Tebo tentang aturan dan mekanisme pengangkatan ULP maupun Pokja, dan di klaim semuanya sudah sesuai aturan.
Menyangkut ketua ULP Tebo di anggap tak bersertifikasi “Wabup bilang tidaklah masalah kecuali ketua atau anggota Pokja, mereka memang harus memiliki sertifikasi.
Adapun tender proyek yang di lakukan oleh ULP ataupun Pokja sudah sesuai dengan aturan dan secara mekanisme peserta dan pemenang tender proyek telah di lakukan, ujar Wabup.
“Tadinya kita berharap aksi AMTB ada upaya dialog dengan pihak Pemkab Tebo,” katanya lagi.
Pantauan koran ini dilapangan aksi AMTB tersebut selain di gelar dikantor bupati juga dilakukan dikantor Kejaksaan negeri Muara Tebo. ard