Kualatungkal, AP – Persoalan listrik di Dusun Srimenanti, Desa Serdang Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), mendapat renspon positif dari Bupati Tanjabbar, DR. Ir. H. Safrial, MS.
Orang nomor satu di bumi Serengkuh Dayung Serentak Ketujuan itu menanggapi dingin soal aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat Srimenanti bersama ormas Rajawali Sakti, pada Senin (11/09) lalu.
Menurut bupati Safrial, unjuk rasa dengan tuntutan menagih janji PetroChina untuk memasang listrik di Dusun Srimenanti itu salah sasaran.
Dia menjelaskan, harusnya pengunjuk rasa meminta kejelasan dari pihak PT Perusahan Listrik Negara (PLN) untuk memasang jaringan listrik di Srimenanti, sebab diakui Safrial, Petro China telah membantu Pemkab dan masyarakat dengan telah memasang tiang listrik.
“Sekarang tiang listrik kan udah dibangun oleh Petro China, tinggal PLN lah mau di pakai atau tidak. Cuma kadang-kadang kita ini sering salah kaprah. Kan sudah ada tiang listrik, tinggal PLN mau dak pakai atau ada tidak listriknya,” ujarnya.
Selain ke PetroChina, menurut Safrial harusnya pengunjuk rasa juga mengkonfirmasi pihak PLN.
“Harusnya tanya juga ke PLN mau dipakai atau tidak (tiang listrik dari PetroChina). Ya kita terima kasih dengan PetroChina, kalau masalah ngalirkan listrik bukan urusan Petro. Urusan PLN, tanya ke PLN,” tandasnya.
Sebelum diberitakan, puluhan masyarakat berunjuk rasa di depan kantor perusahaan migas raksasa PetroChina International Jabung LTD yang berkedudukan di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar.
Aksi unjuk rasa ini sebagai bentuk kekecewaan warga Dusun Srimenanti yang hanya diberi janji palsu dari PetroChina sejak tahun 2009 silam, terkait pemasangan listrik PLN ditempat tinggal mereka melalui dana CSR PetroChina.
Aksi demo yang sempat memanas ini mendapat pengawalan ketat dari personil TNI dan personil Kepolisian dari jajaran Polres tanjab Barat serta Polsek Betara.
Sementara itu, Camat Betara Wanwan Irawan mengatakan, terkait masalah ini pihaknya segera akan melakukan mediasi antara PetroChina dengan Masyarakat, agar permasalahan listrik itu tidak berlarut-larut.
“Kita juga akan segera melaporkan terkait masalah ini keatas secepatnya, karna saya pribadi tidak mau masalah ini terjadi lagi di Kecamatan Betara,” ungkapnya.
PetroChina International Jabung Ltd akhirnya angkat bicara soal aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat Dusun Sri Menanti, Desa Serdang Jaya, Kecamatan Bentara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi pada Senin 11 September 2017.
Government & Relations Supt PetroChina International Jabung, Saipul menegaskan, warga masyarakat yang melakukan unjuk rasa tersebut bukanlah warga Dusun Srimenanti, melainkan sebuah Ormas.
“Surat pemberitahuan (unjuk rasa) pun bukan masyarakat Srimenanti, tetapi ormas yang namanya Rajawali Sakti,” terang Saipul.
Mengenai tuntutan persoalan listrik, diakui Saipul, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah berkomitmen bahwa PetroChina diminta membatalkan pemasangan listrik di Dusun Sri Menanti.
“Mengenai listrik yang mereka (pengunjuk rasa) sampaikan sebagai isu utama, itu ada komitmen bersama antara Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, PLN dan PetroChina bawa jaringan listrik itu akan dilakukan atau dipasang oleh PLN. Oleh karna itu pak Bupati meminta PetroChina membatalkan, atau kami pihak bertiga ini ( Pemkab Tanjung Jabung Barat, PLN dan PetroChina) membatalkan rencana PetroChina untuk memasang jaringan karna inikan tugas pokoknya PLN, kemudian PetroChina diminta mengganti dengan membangun jembatan,”terangnya.
“Jadi kalau PLN membangun listrik pada tahun ini, maka masyarakat Srimenanti justru mendapat listrik dan mendapat jembatan,”timpalnya.
Dijelaskan Saipul, pihaknya tidak mengetahui secara pasti apakah selain Ormas, ada masyarakat dari Dusun Srimenanti yang juga ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut.
“Jadi saya juga tidak tahu apakah mereka itu masyarakat Srimenanti, karna saya sebelumnya ketemu dengan pak Kadus Kepala Dusun dan pak Kepala Desanya, bahwa mereka tidak tahu bahwa ada warganya mau unjuk rasa, dan pemberitahuan ke polisi bukan masyarakat Srimenanti,tetapi Ormas Rajawali Sakti,” imbuhnya.
“Saya kira bagus pak Camat (Camat Betara) ada disitu (tkp unjuk rasa), akan mengundang untuk penjelasan lebih lanjut kepada orang-orang yang unjuk rasa,” Pungkasnya. (mg)