Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA memaparkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sustainable Development Goals (tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan di Provinsi Jambi dalam United Nations General Assembly (Sidang Umum Perserikatan bangsa-Bangsa/PBB) di New York, Amerika Serikat, Kamis (21/09).
Keikutsertaan Zola dalam acara ini karena undangan UNDP untuk memberikan paparan tentang energi listrik mikro hidro sebagai implementasi dari tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan.
Zola menekankan inovasi dan terobosan dari stakeholder (pemangku kepentingan) dalam pembangunan PLTMH di Provinsi Jambi, yakni tidak menggunakan APBD, melainkan dari dana zakat, untuk membangun listrik di desa-desa terpencil yang belum dialiri listrik di Provinsi Jambi.
Zola menyatakan, berdasarkan penjelasan dari Ketua Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas), Prof.Bambang Soedibyo, konsep pembangunan PLTMH tersebut dengan menggunakan dana zakat, bekerjasama dengan Bank Jambi dan UNDP, merupakan yang pertama di Indonesia bahkan di dunia.
Oleh karena itu, Zola berharap agar pembangunan PLTMH SDGs di Provinsi Jambi menjadi role model bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia, bakhan di level internasional.
“Saya diundang oleh UNDP, terkait adanya kerjasama Pemerintah Provinsi Jambi, Bank Jambi, Baznas dan UNDP tentang SDGs dalam pembangunan kelistrikan di Provinsi Jambi karena memang listrik di Provinsi Jambi itu cukup besar, masih banyak desa-desa yang sampai hari ini listrik belum masuk. Jadi kami punya konsep untuk bekerjasama dengan triparti, tiga pihak dengan tidak menggunakan APBD, tetapi menggunakan dana Zakat dari Baznas,” ujar Zola.
“Waktu saya bicara dengan Pak bambang Sudibyo, itu memungkinkan, uang zakat digunakan untuk membangun untuk kebutuhan masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah, salah satunya kebutuhan listrik,” lanjut Zola.
Zola menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Jambi selama 2 tahun terakhir selalu berada di atas 4,3 persen, pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh sektor pertanian dan pertambangan. “Mengingat besarnya kontribusi sektor pertanian dan pertambangan serta perdagangan, oleh karenanya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut, kami berupaya untuk meningkatkan nilai tambah produk komoditi unggulan daerah melalui pengembangan hilirisasi produk,” ujar Zola.
“Untuk mengembangkan hilirisasi produk komoditi unggulan Jambi, kami membutuhkan investasi dan energi listrik. Oleh karenanya, kami sangat berterima kasih atas bantuan yang dilakukan oleh UNDP dalam meningkatkan energi di Provinsi Jambi, terutama energi baru dan terbarukan,” tambah Zola.
Zola mengemukakan, pembangunan listrik energi mikro hidro dengan memanfaatkan dana Zakat, bekerjasama dengan Bank Jambi dan BAZNAS, telah mampu membangun fasilitas mikro hidro untuk 2 kawasan, dan Pemerintah Provinsi Jambi akan menjembatani pemanfaatan dana zakat dan CSR Bank Jambi tersebut untuk pengelolaan operasional proyek mikro hidro. “Kombinasi pembiayaan dalam pembangunan berkelanjutan ini, yaitu Zakat, CSR dari Bank Jambi dan berbagai sumber pembiayaan lainnya, akan menjadi model untuk di implementasikan kedepannya,” terang Zola.
Zola menerangkan, rasio elektrifikasi Provinsi Jambi sampai saat ini baru mencapai 88 persen, dengan 18 desa yang belum mendapat aliran energi listrik. “Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan banyaknya investasi terkait pengembangan energi ini. Kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada UNDP yang telah menjadikan Provinsi Jambi sebagai salah satu pilot proyek. Proyek Mikro Hidro ini benar-benar kami harapkan,” ungkap Zola.
Zola mengatakan, sebelum mengikuti rangkaian kegiatan dalam Sidang Umum PBB ini, telah diadakan penandatanganan Surat Pernyataan Kehendak (Letter of Intent/LoI) antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan UNDP tentang Implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Launching Kegiatan Pembangunan PLTMH di Provinsi Jambi, di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin (11/9), dimana dirinya selaku Gubernur Jambi dan Country Director Deputy UNDP, Francine Pickup menandatangani LoI tersebut.
Dalam penandatanganan Letter of Intent tersebut, kata Zola, Mikro Hidro (PLTMH) dibangun di 4 lokasi di 2 kabupaten, yaitu Desa Jangkat dan Desa Rantau Kermas di Kabupaten Merangin, serta di Desa Muara Pemuat dan Desa Lubuk Banggar di Kabupaten Sarolangun.
Delegasi dari negara-negara lain, diantaranya delegasi dari Bangladesh selaku koordinator sesi High Level Panel Discussion United Nations South – South Cooperation (Diskusi Panel Tingkat Tinggi Kerjasama Selatan – Selatan Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB), Sesi diskusi panel kerjasama Selatan-Selatan (sesama negara berkembang) mengapresiasi speech (pidato) Zola. Bangladesh juga tertarik dengan program investasi yang ditawarkan oleh Jambi.
Paparan Zola Diapresiasi Wapres, JK
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusul Kalla (JK) sebagai ketua rombongan delegasi Indonesia mengapresiasi paparan yang disampaikan oleh Zola tentang pembangunan PLTMH SDGs di Provinsi Jambi, sebagai role model pertama di Indonesia pelaksanaan program SDG menggandeng Bank Jambi dan Baznas.
JK mendukung upaya Provinsi Jambi dalam pengadaan listrik untuk masyarakat di desa-desa terpencil, apalagi dengan keteerbatasan PLN dalam pengadaan listrik ke seluruh pelosok negeri. (hms/nto)