Jambi, AP – Pasca digembleng di “Kawah Candradimuka” Batalyon Rider 142/Ksatria Jaya, belasan anak punk yang diserahkan Dinas Sosial dan Pol PP, Kota Jambi beberapa waktu lalu untuk dibina di batalyon, mereka mulai menyadari kesalahan yang diperbuatnya.
Seperti yang diakui Nurhalimah (15), warga Kasang, Kota Jambi bisa bergabung di komunitas anak punk karena pengaruh lingkungan.
Selain itu, katanya, jenuh di rumah dan tidak sekolah, sehingga diajak teman berkumpul di lingkungan tidak baik membuatnya terpengaruh.
Namun, sejak menjalani pembinaan baik fisik, mental dan spritual membuatnya kian sadar akan langkah yang benar dalam menjalankan kehidupan yang normal.
“Selama dididik disini, tidak ada diajarin yang tidak benar bang, malah saya dan kawan-kawan semakin giat ibadahnya, rajin sholat. Kalau di rumah tidak pernah sholat bang,” ujar Halimah.
Diakuinya, pelatihnya galak-galak (keras-red) tapi tegas, begitu juga ustadz kami yang memberikan pemahaman agama Islam baik-baik semua.
“Bila sudah selesai dari sini, dan bisa kembali kepada orang tua kami, saya tidak ingin kembali ke lingkungan punk,” janjinya di depan Danyonif Rider 142/KJ Letkol Inf Riyandi.
Senada dengan Nurhalimah, rekan satu komunitasnya, Erwin (20), warga Medan akan membuka lembaran baru yang lebih baik lagi usai digembleng di batalyon.
“Selama disini selalu mendapatkan motivasi dari Danyonif sehingga membangkitkan energi positif yang baru untuk membangun jati diri lebih baik dan bermanfaat lagi kepada orang banyak,” tukasnya.
Erwin juga bersama-sama dengan rekannya juga berjanji secara perlahan-lahan akan berusaha berubah lagi dari penampilannya selama ini.
“Kami lagi butuh pekerjaan bang. Setelah merasakan pembinaan di batalyon, saya dan kawan-kawan jadi teringat kepada keluarga bang. Yang pasti kami ingin menjalani kehidupan yang normal saja bang,” harap Erwin. Budi