Jambi, AP – Pemerintah Kota Jambi menyatakan sedang mengoptimalkan gerai Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) untuk menjadi etalasenya produk kerajinan lokal dan unggulan di kota itu.
“Selama ini kami akui masih ada satu gerai yang kurang optimal, dan kita akan optimalkan karena gerai itu menjadi etalase produk unggulan dan kerajinan lokal,” kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jambi, Doni Triadi, Kamis (10/05).
Pemerintah Kota Jambi itu saat ini memiliki dua gerai Dekranasda yang menjual beraneka macam produk kerajinan dan makanan yang dihasilkan para pengrajin binaan pemerintah kota setempat.
“Kita ada dua gerai, satu di Bandara Sultan Thaha Jambi dan satu lagi di Sungai Kambang, yang di Sungai Kambang itu kurang optimal,” katanya.
Satu gerai Dekranasda yang saat ini terletak di jalan Lol. Amir Hamzah, Sungai Kambang Kota Jambi itu kata Doni, gedungnya sistem sewa sehingga rencananya akan dipindahkan ke lokasi yang lebih strategis agar mudah dijumpai oleh tamu yang datang ke daerah ini.
“Rencananya akan kami pindah di lokasi jalan protokol yang dekat bandara, gedungnya sudah ada tinggal dilakukan renovasi,” katanya menjelaskan.
Gerai yang menjual sentra kerajinan IKM dan UKM itu berdiri pada tahun 2016, dan saat ini terdapat berbagai jenis koleksi batik yang dipajang yang dibuat secara manual melalui kreatifitas.
Adapun motif batik Jambi yang terkenal seperti motif batik bungo pauh, kapal sanggat, batang hari, duren pecah, merak ngeram, candi muara, tampok manggis, angso duo, tabor titik, kaca piring, duren pecah dan lain sebagainya.
Harga batik di yang dijual di gerai Dekranasda Jambi itu terbilang murah serta terjangkau dari harga Rp200 ribu hingga Rp800 ribu.
Selain batik yang dapat ditemukan di sana, juga terdapat berbagai aksesoris lainnya, seperti tas, lacak, kalung, asbak, keset kaki serta makanan untuk oleh-oleh dan sebagainya.
“Setiap ada iven dan tamu pemerintahan yang datang pasti kita arahkan untuk mengunjungi gerai kami,” kata Doni menambahkan. ant