Kualatungkal, AP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) kembali mengajukan anggaran sebanyak Rp 107 milyar untuk program air bersih (intake) tahun 2018. Angka tersebut meningkat dari tahun 2017 hanya sebesar Rp 34 miliar.
Dana sebesar 107 miliar tersebut dengan rincian Rp 97 miliar kelanjutan pipanisasi dari kecamatan Tebing Tinggi ke kota Kualatungkal dan 10 milyar untuk pengembangan jaringan air bersih dalam kota.
Saat ini pembahasan masih dilakukan badan anggaran dewan terkait kelanjutan program intake. Bahkan pihak komisi III DPRD Tanjabbar sudah melakukan pengecekan terhadap kelanjutan intake di Teluk Pengkah kecamatan Tebing Tinggi yang lebih dulu dilaksanakan pada tahun ini.
Syaifudin anggota komisi III DPRD Tanjabbar mengatakan dari hasil pengecekannya bahwa saat ini untuk pengerjaan di lapangan masih dilakukan.
“Kita melihat kemampuannya yakni 100 liter perdetik, rencananya air akan dialirkan ke kecamatan Tebing Tinggi,” sebutnya.
Ia juga menyebut bahwa air bersih ini akan dialirkan bagi 3.500 pelanggan di kecamatan Tebing Tinggi.
“Untuk mengalirkan air dari Tebing Tinggi ini ke kota Kuala ltungkal kembali diajukan dana Rp 97 milyar oleh pemkab,” ujarnya.
Kata dia bahwa selain anggaran Rp 97 miliar yang diajukan, untuk mengalirkan air ke kota Tungkal memanfaatkan pipa dari program intake di tahun kepemimpinan bupati Safrial sebelumnya.
“Nanti akan disetui atau tidak akan dibahas di badan anggaran dewan,” jelasnya.
Sementara itu anggota banggar Jamal Darmawan Sie mengatakan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan kementrian PUPR terkait pengajuan anggaran ini.
“Dari hasil konsultasi tersebut, dewan diminta apapun yang diperlukan ke Pemkab, dan apabila ada keraguan terutama status hukumnya,” ujarnya.
Kata dia saat ini bahwa pembahasan masih berlangsung di dewan, banggar juga akan meminta ekspose dari dinas PU mengenai kelanjutan intake ini.
Untuk diketahui bukan kali ini saja Pemkab mengajukan anggaran besar untuk program air bersih. mega proyek pipanisasi air bersih Tanjabbar sebelumnya sudah menelan Rp Rp 408 miliar dari APBD Tanjabbar dan sempat diaudit BPK. Rincian anggaranya yakni 2008 dianggarkan Rp 111 miliar, 2009 sebesar Rp 160 miliar dan 2010 sebesar Rp 137 miliar. Proyek tahun jamak (multi years) itu meliputi pengadaan dan pemasangan pipa; pembuatan reservoir atau bak penampungan serta pengadaan dan pemasangan water pump.
Pipa dirancang dimulai di Desa Teluk Pengkah, Tebing Tinggi, melewati hutan tanaman industri (HTI) PT. Wira Karya Sakti, Desa Senyerang, Desa Teluk Nilau di Kecamatan Pengabuan baru dikerjakan sebatas lantai dan dinding, tanpa tutup. (her)