Muarasabak, AP – Penerapan Full Day School di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), saat ini masih terkendala dengan sapras pendukung dan SDM guru. Maka untuk sementara ini, Dinas Pendidikan Tanjabtim terfokus dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
“Penguatan karakter ini termasuk juga di penerapan Full Day School. Namun kita sementara ini terfokus di PPK nya. Sebab saya akui, kita belum siap menerapkan Full Day School, karena terbentur seperti fasilitas, sapras pendukung maupun gurunya,” kata Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim, Feri Marjoni, saat disambangi diruang kerjanya, Rabu (18/10) kemarin.
Pada Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan karakter, yaitu adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Dijelaskannya, PPK ini juga salah satu yang mengacu kepada Kurikulum 13 (K13), yang bertujuan untuk membentuk sebuah karakter. Banyak yang bisa dijadikan tempat pembentukkan karakter, seperti di mata pelajar Seni Budaya, olahraga Penjas, Agama, bahkan ekstrakurikuler kegiatan Pramuka juga bisa membentuk karakter. “Program itu mendukung K13. Jadi kita lebih terfokus mengacu kepada K13. Ya, kita tau sendiri, kalau Full Day School diterapkan, siswa harus masuk sekolah dari Pukul 07.00 WIB sampau 16.00 WiB, sementara sapras pendukung kita masih banyak yang belum lengka,” sebutnya.
Dia menambahkan, untuk penerapan PPK di sekolah diwilayah Kabupaten Tanjabtim, ada sekitar 100 SD, yang diterapkan kepada siswa kelas II dan IV. Sementara untuk SMP sudah 12 sekolah, yang diterapkan terhadap siswa kelas VII. “Ya, dari 206 SD yang ada di Tanjabtim, sekitar 100 sekolah yang menerapakannya. Kemudian dari 24 SMP, baru separoh yang bru berjalan programnya,” tukasnya. fni