Jambi, AP – Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA mengemukakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi terus berusaha meningkatkan produktivitas pertanian padi untuk menunjang swasembada dan ketahanan pangan. Hal tersebut disampaikan Zola dalam Gerakan Tanam Padi Mendukung Akselerasi Peningkatan Produksi di Gapktan Landai Jaya Dusun Pasar Lubuk Landai Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, Jumat (20/10).
Zola mengatakan, program pertanian merupakan prioritas Pemerintah Provinsi Jambi, sejalan dengan program Pemerintah Pusat, ketahanan pangan. Dan, untuk menunjang ketahanan pangan tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi memberikan berbagai bantuan melalui dinas-dinas terkait. “Kalau bantuan berhasil, insyaallah bantuan diberikan lagi,” ujar Zola.
Zola menekankan sekaligus mengimbau kepada Bupati Bungo dan jajarannya serta para petani untuk tidak mengalihfungsikan lahan pertanian, namun tetap mempertahankannya. “Lahan pertanian pangan, kalau luasnya tidak bisa ditambah, jangan sampai berkurang, dan harus fokus untuk mengelola lahan pertanian pangan itu,” kata Zola.
Zola mengatakan, Kabupaten Bungo punya potensi pertanian yang besar, namun potensi tidak akan ada artinya kalau tidak dikerjakan sungguh-sungguh, sembari mengimbau semua pihak terkait untuk mengggarap potensi pertanian di Kabupaten Bungo semaksimal mungkin, guna mendukung kemandirian pangan Kabupaten Bungo yang akan berdampak positif terhadap kemandirian pangan Provinsi Jambi.
Zola berharap produktivitas pertanian padi bisa ditingkatkan, baik di Lubuk Landai, Tanan Sepenggal, Kabupaten Bungo, maupun Provinsi Jambi. “Saya telah meminta Bulog untuk membeli hasil panen padi, supaya harga tidak jatuh ketika panen, sehingga petani tidak merugi. Bulog ini mitra kita yang sangat penting,” jelas Zola.
Sebelumnya, Bupati Bongo, H.Mashuri mengatakan, Kecamatan Tanah Sepenggal bersama Kecamatan Jujuhan Ilir dan Tanah Tumbuh merupakan sentra beras di Kabupaten Bungo, dengan potensi 1.300 ha, sedangkan potensi padi sawah di Kabupaten Bungo seluas 7.000 Ha.
Pemerintah Kabupaten Bungo telah membuat kawasan peternakan di 3 kecamatan, yaitu di Kecamatan Bungo Ilir, Bathin II Babeko, dan Sepenggal Lintas. Selain itu, kawasan perikanan juga dibuat, yakni di Kecamatan Rimbo Tengah dan Tanah Tumbuh.
Dalam hal cetak sawah baru, kata Mashuri, Bungo menetapkan 150 ha untuk tahun ini, namun baru terealisasi 36 Ha. “Kendala utama adalah irigasi. Kami telah berupaya memaksimalkan Dana Desa dan DAK untuk membangun irigasi,” ujar Mashuri.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Jambi, Ir.Akhmad Mausul menyampaikan, luas lahan yang ditanam padi yang dikelola oleh Gapoktan Landai Jaya 180 Ha, dengan produktivitas musim panen sebelumnya 5,4 ton/Ha, diharapkan produktivitasnya meningkat mencapai 6,5 ton/Ha, dengan Indeks Pertanaman 150.
Akhmad mausul mengungkapkan, kendala dalam pertanian padi di Lubuk Landai adalah sumber air, irigasi dari Batang Uleh tidak sampai ke lokasi ini, jika sampai, bisa mengairi 650 Ha lagi.
Akhmad Mausul menuturkan, realisasi luas tanam Kabupaten Bungo Oktober – Maret 2016/2017 seluas 6.072 Ha (93,42%) dari target 6.500 Ha. Sementara untuk periode April – September 2017 telah tereaalisasi seluas 6.036 ha (86,23%) dari target seluas 7.000 Ha. Berdasarkan hasil kesepakatan pada Rakor Upsus di Bapeltan Jambi, target luas tanam Kabupaten Bungo musim tanam Oktober – Maret 2017/2018 seluas 6.600 Ha.
“Untuk menunjang pencapaian target luas tanam tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi memberikan alokasi dana kepada Kabupaten Bungo berupa: bantuan benih padi untuk lahan seluas 1.500 Ha, benih padi organik untuk lahan seluas 20 Ha, unit pengolahan pupuk organik 3 unit, bantuan benih jagung seluas 1.000 Ha, budidaya kedelai APBN Murni seluas 500 ha, alsintan pra panen tanaman pangan berupa 45 unit traktor roda dua, 2 unit traktor roda 4, hand spryer 6 unit, 11 unit pompa air, alsintan pasca panen tanaman pangan yaitu combine harvester besar 4 unit,” jelas Akhmad Mausul.
Selain itu, ada bantuan subsektor peternakan, yakni vaksin SE 2000, vaksin rabies 2000, vaksin jemrana 250, obat-obatan 54 botol/liter, plastil glove, plastik sheet, dan termos IB kecil,” pungkas Akhmad Mausul. hms