Jambi, AP – Setiap tahun di Jambi ada ribuan mahasiswa yang lulus dari universitas, belum lagi siswa SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Mereka semua akan menjadi tenaga kerja untuk menyambung hidupnya.
Di tahun 2017, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jambi mencatat, ada 79 ribu warga yang terdata mencari kerja di seluruh daerah Provinsi Jambi. Namun, tak sampai 5 persen yang terserap.
“Hanya sekitar 3650 orang yang diterima bekerja,” ujar Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi M Fauzi saat dikonfirmasi wartawan.
Dikatakan Fauzi, pihaknya akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Jambi ini. Dalam waktu dekat, kata dia, mereka akan bekerja sama dengan beberapa perusahan untuk melakukan penyerapan tenaga kerja.
Secara rinci, ia mengatakan, untuk tahun ini paling banyak tenaga yang terserap dari Kota Jambi, yakni sebanyak 2.226 orang. Kemudian Kabupaten Bungo sebanyak 368 orang. Selanjutnya Kabupaten Tebo dengan jumlah serapan tenaga kerja sebanyak 235 orang, kemudian di Batanghari 212 orang.
Lalu di Kabupaten Sarolangun dengan jumlah serapan tenaga kerja sebanyak 179 orang. Sementara di Merangin sebanyak 148 orang. Sedangkan di Sungaipenuh ada 90 tenaga kerja yang terserap, lalu di Muaro Jambi 81 orang tenaga kerja terserap. Selanjutnya Kabupaten Tanjungjabung Barat sebanyak 61 orang dan Tanjungjabung Timur 11 orang.
“Untuk Kabupaten Kerinci hingga Oktober ini belum ada serapan tenaga kerja,” ungkap Fauzi.
Sementara itu untuk tahun ini jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 273 orang. Kemudian untuk Tenaga Kerja Asing (TKA) sebanyak 143 orang. “Jadi total tenaga kerja yang terserap tahun ini sebanyak 3.923,” ungkapnya.
Selain itu, Fauzi juga mengimbau kepada tenaga kerja yang terdaftar sebagai Pencaker untuk melapor pada Dinas Ketenagakerjaan setempat setelah mendapatkan kerja. “Saya harap setelah dapat kerja juga melapor agar tercatat telah mendapatkan pekerjaan,” pungkasnya. met