Muarasabak, AP – Pembangunan jaringan Fiber Optik (FO) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dengan kapasitas 100 MBPS, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) berencana akan menggandengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk membantu pembangunan Information and Technology (IT) dalam segi pengamanan. Karena dikhawatirkan FO yang telah dibangun akan dijebol oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, seperti Hacker.
Kepala Diskominfo Tanjabtim, Herman Toni, saat ditemui sejumlah awak media belum lama ini membenarkan hal tersebut. Dikatakannya, untuk peralatan persiapan IT sudah diperiksa oleh BSSN layak atau tidak layaknya, dan apa yang masih dibutuhkanad pihaknya masih terus beroordinasi. “Hal ini dilakukan, agar dokumen-dokumen penting tidak bisa dijebol oleh Hacker yang tidak bertanggung jawab. Itu yang kita antisipasi agar tidak terjadi,” sebutnya.
Untuk pembangunan FO ini, khusus di IT nya, yang terpenting yaitu sarana infarastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM), baik SDM di Diskominfo maupun di OPD. Karena yang akan menjalankan aplikasinya harus ada operatornya masing-masing. Selain itu, untuk jaringan disekitaran perkantoran, pihaknya akan menggunakan jaringan intranet. “Jaringan intranet ini tidak bisa mengakses internet. Jadi walaupun jaringan internetnya mati, OPD yang menggunakan jaringan intranet bisa tetap terkoneksi, tapi terbatas,” terangnya.
Dijelaskannya, jaringan FO yang dibangun akan beroperasi disekitaran komplek perkantoran Tanjabtim, dengan centernya dipusatkan di Diskominfo. Jika nanti FO ini sudah terbangun, serta sarana dan prasarananya sudah terpenuhi, mudah-mudahan untuk pemantau pembagian bandwite dan penutupan situs-situs seperti Facebook, Youtube ataupun video streaming saat jam kerja bisa dilakukan. ” Jadi saat ini pembangunan jaringan FO yang sudah berjalan, yaitu pemasangan tiang dan kabel. Untuk fasilitas sarana dan prasarananya pada bulan Desember mendatang. Insya Allah tahun depan jaringan FO ini sudah berjalan,” jelasnya.
Saat ini Pemkab Tanjabtim masih menggunakan radio. FO dinilai lebih optimal percepatannya dibandingkan dengan radio. Dan FO ini di Provinsi Jambi, hanya Kabupaten Tanjabtim yang baru menggunakan sistem ini. “Kabupaten lain sudah ada yang bertanya ke kita, apa saja yang dipersiapkan. Jadi kita beruntung kita yang pertama di Provinsi Jambi ini. Saya berharap, jaringan FO ini sudah bisa berjalan tahun 2018 mendatang,” tukasnya. fni