Jambi, AP – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Bustami Yahya, mengatakan banyak kegiatan dalam APBD Provinsi Jambi 2018 yang digeser untuk dana pendidikan agar bisa merealisasikan janji gubernur/wakil gubernur membangun 1.500 ruang kelas baru (RKB).
“Janji gubernur kan bangun 1.500 ruang kelas baru, tapi 2017 ini baru sekitar 40-an yang terbangun. Karena itu 2018 kita fokus untuk membangun fasilitas itu,” katanya, Rabu (25/10).
Bustami mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat dengan semua SKPD yang jadi mitra Komisi IV. Dalam rapat itu, pihaknya melihat semua program yang diusulkan SKPD apakah sesuai dengan keinginan masyarakat.
“Hasilnya banyak program yang diusulkan tidak berpihak untuk kepentingan masyarakat banyak. Jadi anggaran itu banyak yang kita geser,” katanya.
Ia menyebutkan, anggaran SKDP itu lebih banyak digeser untuk dana pendidikan. Ini bertujuan agar anggaran 2018 bisa merealiasikan janji gubernur untuk bidang pendidikan.
Bustami mengungkapkan, pada 2018 Pemprov Jambi dipastikan akan kembali membangun ruang kelas baru sebanyak 92 unit RKB setelah melalui pembahasan alot di DPRD.
Dalam usulan, Disdik semula mengajukan pembangunan 60 RKB di 2018. Tetapi setelah dibahas Komisi IV banyak menggeser anggaran yang kemudian dialihkan untuk penambahan RKB tersebut.
“Jadi kita tambah, total ada 92 RKB yang akan dibangun 2018 nanti,” ujarnya.
Menurutnya jumlah tersebut masih jauh dari target gubernur membangun 1.500 RKB baru selama 5 tahun. Tapi jumlah yang akan dibangun 2018 itu sudah lebih banyak dibandingkan tahun 2017.
“Karena pendidikan itu harus diperjuangkan. Jangan memalukan, setelah diambil provinsi justru malah lebih jelek, itu yang kita tidak mau,” tegasnya.
Untuk menambah kekurangan itu, lanjutnya, bisa saja nantinya di perubahan 2018 ditambah anggaran untuk pembangunannya.
Selain itu pihaknya juga menyarankan agar Pemprov Jambi melalui Disdik Provinsi Jambi untuk fokus melobi dana pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penambahan ruag kelas baru itu.
Di samping itu, Komisi IV juga mendorong Pemprov membangun sekolah baru di Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, karena di daerah itu tidak ada Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Kita kan ingin menerapkan zonasi rayon, karena itu kita dorong Pemprov bangun SMA baru di lokasi itu,” katanya menambahkan. ant