Sarolangun,AP – Program Penyediaan Air Minum Sanitasi Berbasis Masyarakat ( PAMSIMAS), terus berlanjut bahkan sudah masuk pada fase tiga. Hal ini dibuktikan setelah Pemerintah Kabupaten Sarolangun melanjutkan penandatanganan komitmen kerjasama kepala daerah dengan Dirjen Bina pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, dalam Program Nasional di Medan, Sumatera Utara, Rabu (25/10 ) kemarin.
Dalam proses penandatangan komitmen tersebut dilakukan oleh wakil Bupati H Hillalatil Badri yang didampingi Kabid Cipta Karya, pihak PDAM serta sejumlah perwakilan daerah di Indonesia.
Dikatakan Hilal bahwa program tersebut sangat pro masayarakat. Hal itu dikarenakan diswakelola lansung oleh masayarakat.
“Iya benar, hari ini kita tanda tangani kerjasama dengan pihak Dirjen Bina Bangda kementerian dalam negeri, terkait kelanjutan program Pamsimas, dan ini sudah masuk tahap ke tiga,” ujar Hilal
Sementara itu, Kadis PU PR Sarolangun melalui, Kabid Cipta Karya ( CK ) Ollie Suryono ST, menjelaskan terkait program Pamsimas tersebut. Menurutnya Wakil Bupati mewakili Bupati Sarolangun yang menandatangani kerjasama Pamsimas fase 3 dengan Dirjen.
“Penandatangan itu juga terkait dengan pendanaan sharing daerah guna keberlanjutan dana sharing (Pamsimas) di Kabupaten Sarolangun,” ungkap Ollie.
Menurutnya, program ini juga merupakan komitmen pemerintah untuk mengatasi tantangan dalam penyelenggaraan program Pamsimas oleh Pemerintah Pusat berkaitan dengan anggaran. Hingga tahun 2017 kemampuan Pemerintah Pusat guna menyelenggarakan Program Pamsimas secara nasional hanya sebesar Rp52 triliun dari kebutuhan total sekitar Rp253,8 triliun.
” Untuk itu dana sharing pemerintah daerah dan incash dari masyarakat sangat diperlukan guna mendukung kesuksesan program ini,” katanya lagi.
Dijelaskannya, bahwa Pamsimas menjadi prioritas. Hal itu dikarenakan air minum merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. maka dari itu negara wajib memenuhinya sesuai dengan kesepakatan Internasional yaitu setiap negara wajib menyediakan kebutuhan air minum bagi warga negaranya.
Lanjutnya, Dengan program Pamsimas pemerintah berusaha mempercepat progress pemenuhan akses aman air minum bagi masyarakat, terutama untuk mencapai target 100% universal akses air minum tahun 2019.
“Sesuai misi Presiden Republik Indonesia dalam program nasional 100% air bersih – 0% kawasan kumuh – 100% pemenuhan sanitasi. Dan hingga tahun 2017 ini realisasi program nasional tersebut baru mencapai 67% air minum – 71% kawasan kumuh tertangani – 76% pemenuhan sanitasi,” terangnya.
Menurut Olie, Pemerintah pusat berharap dengan ditandatanganinya komitmen daerah dalam pembiayaan bersama Program Pamsimas, dapat mempercepat pencapaian target nasional universal akses air minum pada tahun 2019, serta menjamin keberlanjutan program terutama pada operasional sarana dan prasarana terbangun di masyarakat, harapnya. luk