Jambi, AP – Dinas Perhubungan Provinsi Jambi menyatakan pembebasan lahan yang menjadi jalur Rel Kereta Api (RKA) Trans Sumatera mulai tahun 2018.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Varial Adhi Putra di Jambi, Minggu (29/10), mengatakan tim sosialisasi akan mulai bergerak untuk menyosialisasikan rencana pembanguan jalur kereta api tersebut.
Sosialisasi dilakukan untuk mempermudah porses pembebasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera yang merupakan program Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.
“Pembebasan lahan akan dimulai setelah koordinat yang diajukan disetujui oleh Kementerian Perhubungan. Sosialisasi yang dilakukan tim dapat membantu proses pembebasan lahan. Diperkirakan pembebasan lahan akan dimulai tahun 2018,” kata Varial.
Selain itu, dalam proses pembebasan lahan Varial berharap masyarakat Jambi membantu pemerintah. Hal ini sangat diperlukan agar pembangunan RKA ini dapat segera terlaksana dan dimanfaatkan di Jambi.
Menurutnya akan banyak manfaat apabila rel kereta api ini telah terbangun, selain transportasi yang tekoneksi juga akan sangat membantu dalam perkembangan pertumbuhan ekonomi di Jambi.
Varial juga menjelaskan, saat ini koordinat trase RKA masih dilakukan pembahasan akhir di Kementerian Perhubungan. Jika disetujui barulah dilakukan penetapan trase untuk Jambi Trase yang dilakukan pembahasan itu kata Varial yakni Palembang-Betung, kemudian Betung-Jambi selanjutnya Jambi-Rengat dan Rengat Riau.
Namun ketika ditanya daerah mana saja yang masuk trase kereta api tersebut, Varial mengatakan pihaknya belum bisa menyebutkan secara detail dimana saja titik koordinatnya.
Sementara pembangunan jalur rel kereta api itu otomatis akan membutuhkan stasiun pemberhentian, untuk di Jambi direncanakan akan ada dua stasiun. Namun yang baru ditetapkan yakni di Kabupaten Muarojambi tepatnya di daerah Sebapo Pondok Meja. ant