Muarasabak, AP – Dalam upaya memaksimalkan pekerjaan petani di lapangan, tenaga penyuluh pertanian sangat berperan penting demi tercapainya swasembada pangan. Seperti hal nya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), tanpa adanya kerja keras dari penyuluh dan petani, Tanjabtim tidak akan swasembada. Namun saat ini, tenaga penyuluh pertanian di Tanjabtim sudah jauh menyusut.
“Pasalnya, banyak tenaga penyuluh PNS yang pensiun, sehingga penyuluh kita berkurang,” kata Pltu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Tanjabtim, Husni Rahman, belum lama ini.
Selain itu, lanjutnya, ada juga tenaga penyuluh PNS yang meninggal dunia. Sehingga pihaknya sangat membutuhkan penambahan. Saat ini untuk menutupi kekurangan tersebut, pihaknya memanfaatkan UPTD yang ada di Kecamatan. Jadi staf yang ada di UPTD itu lah yang membantu petani di kecamatan.
“Di UPTD itu kan ada Kepala, Kasubag TU dan satu staf, jadi kerjanya merangkap. Tapi kalau misalnya kita berikan kompensasi, yang senior kita tarik ke UPTD kecamatan, dan kemudian staf yang ada di UPTD itu yang menjadi penyuluh lapangan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, untuk kekurangan ini juga pihaknya sudah mengusulkan ke Pemerintah Pusat melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Tanjabtim. Mungkin lebih jelasnya bisa tanyakan langsung ke BKPSDMD. “Kita sudah usulkan ke Pusat melalui BKPSDMD. Mungkin jelasnya bisa tanya langsung kesana,” jelasnya.
Saat ini penyuluh PNS yang ada tidak sampai 40 orang, sedangkan penyuluh honorer hanya 72 orang ditambah dengan 6 orang PPL swadaya. “Kita ini sangat membutuhkan penambahan tenaga penyuluh. Kalau ditotal semuanya termasuk PPL swadaya, hanya ada sebangak 116 tenaga penyuluh,” sebutnya.
Sementara, pihak BKPSDMD Tanjabtim belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. fni