Kualatungkal, AP – Minimnya perhatian Pemkab Tanjabbar tehadap aset yang dimiliki patut dipertanyakan. Jangankan untuk mengelola atau menjaganya, tapi justru aset dengan nilai puluhan miliar rupiah ditelantarkan.
Parahnya lagi, aset daerah menjadi sasaran empuk maling karena tidak dirawat dan dijaga. Seperti yang terjadi di Tanjabbar. Sebuah bangunan megah yang konon RSUD Terjun Gajah oleh pemerintahan sebelumnya, fasilitas di dalamnya raib digondol maling.
Salah satunya jaringan kabel atau instalasi listrik. Tak ada lagi terlihat sehelai kabel ditemukan di gedung megah yang dibangun dengan anggaran senilai Rp 25 miliar. Dari informasi masyarakat sekitar, kabel dicuri karena ada nilai jual tembaga.
Bangunan eks RSUD tidak dijaga membuat maling leluasa “mempreteli” aset-aset yang ada di dalamnya. Para maling berhasil masuk ke dalam bangunan kemudian membongkar plafon dan selanjutnya melucuti kabel. Piawainya, sebelum menjalankan aksi, para maling mematikan jalur api listrik di bangunan.
“Kejadiannya minggu kemarin. Saat ini kondisi di bangunan berantakan. Bahkan banyak plafon yang lepas dari posisi semula,” ungkap penuturan warga di sekitar RSUD Terjun Gajah, kemarin.
Dari pantauan di lokasi , kaca jendela bangunan berlantai empat itu nampak banyak yang pecah. Begitu juga isi ruangan dari lantai satu hingga lantai empat nampak berserakan dan dipenuhi tumpukan sampah bekas kulit kabel.
Warga menyarankan agar Pemkab menjaga atau memanfaatkan bangunan tersebut. “Sangat disayangkan, jika memang tak difungsikan setidaknya bisa digunakan keperluan lain. Dari pada tak terurus kan sayang,”ujar warga lagi.
Belum diketahui apakah Pemkab Tanjabbar mengetahuinya. Kepala Dinas Kesehatan Tanjabbar saat dihubungi kemarin sedamg tidak berada di tempat. (her)