Jakarta, AP – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian berbicara program penanganan teroris pada diskusi panel di Markas Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) New York Amerika Serikaf.
“Al Qaeda sebagai gelombang pertama munculnya jaringan teroris di dunia,” kata Jenderal Polisi Tito Karnavian melalui keterangan tertulis di Jakarta Rabu (01/11).
Pada acara diskusi panel yang dihadiri 52 perwakilan negara, Tito memaparkan pembicaraan bertemakan “Strategy and Counter Strategy on Global Terrorist Networks”.
Tito mengungkapkan gelombang kedua jaringan teroris yang muncul yakni ISIS pada 2014 yang menjadi ancaman baru bagi keamanan dunia.
Tito menyampaikan konsep strategi pendekatan yang “soft” penting untuk menghadapi jaringan teroris tersebut.
Menurut Tito, hal itu dibuktikan pendekatan yang halus menurunkan kualitas dan serangan teror di Indonesia.
“Teroris global tidak mungkin diselesaikan hanya dengan senjata,” ujar jenderal polisi bintang empat itu.
Tito menjelaskan lima langkah pendekatan halus menghadapi teroris yakni kontra radikalisasi, deradikalisasi, kontra ideologi, menetralisir saluran dan menetralisir situasi yang mendukung penyebaran paham radikal.
Tito mengamanatkan PBB perlu menjaga perdamaian dunia terutama di negara berbasis Islam dan memprioritaskan konflik terkait warga muslim.
Pada kesempatan itu, Tito juga sempat berbicara dengan USG Departement Field Support Atul Khare mengenai kelanjutan pengiriman pasukan Polri untuk misi perdamaian dunia.
Tito juga bertemu dengan USG UNOCT Vladimir Voronkov guna berbagi informasi tentang penanganan terorisme global sehingga Kapolri ditawarkan menjadi pembicara pada pertemuan seluruh anggota PBB di New York pada Juni 2018. ant