Sarolangun, AP – Provesi seorang guru bukanlah suatu hal yang mudah, selain menyampaikan tentang pelajaran sesuai dengan bidang studinya, guru juga dituntut untuk menjadi pendidik, sehingga siswanya menjadi anak yang pintar dan memiliki budi pekerti yang baik.
Namun kadang kalanya, guru juga diminta untuk bersabar dalam menghadapi tingkah laku siswanya, apa lagi melakukan kekerasan pisik, tentu harus dihindari jauh-jauh, selain di larang oleh undang-undang, dengan kekerasan juga akan membentuk pribadi siswa yang kasar.
Menyikapi hal tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun kembali mengingatkan para guru untuk tidak sekali-sekali melakukan kekerasan tersebut pada anak didiknya.
”Yang perlu dipukul itu tingkah lakunya, bukan pisiknya, lagian jadi guru tidak harus seperti preman,”ujar Murtoyo S Pd Sekretaris Disdikbud Kabupaten Sarolangun kemarin (6/11).
Murtoyo juga memaparkan, para guru juga dituntut agar memahami watak anak, bisa saja kenakalan siswanya karena minta perhatian.
”Biasanya mereka nakal itu kurang perhatian, maka beri dia perhatian,”tambah Murtoyo.
Murtoyo meminta para guru, agar menciptakan suasana sekolah layaknya seperti taman, sehingga para siswa akan lebih betah, dan merasa rindu jika tidak masuk sekolah. Disinggung bagaimana kasus kekerasan disekolah selama ini, Murtoyo memastikan belum ada kasus kekerasan.
”Sejauh ini belum ada informasinya dengan kita, mudah-mudahan jangan sampai terjadilah di Sarolangun Bumi Sepucuk Adat Serumpun Pseko,”pungkasnya. luk