Kualatungkal, AP – Safrial (57) memilih berbisnis “kroto” atau telur semut rangrang (semut merah) untuk mempersiapkan masa pensiun yang kurang dari setahun dari tempatnya bekerja di Dinas Pertanian Provinsi Jambi.
“Saya nggak sebatas menjual kroto, tapi menangkar semut ‘krenggo’ (semut merah) di samping rumah saya. Potensi pasarnya sangat besar dan harganya juga sangat bagus,” kata Safrial, Kamis (09/11).
Di rumah tinggal keluarganya di kawasan Telanaipura Kota Jambi ia mempersiapkan masa pensiunnya untuk tetap produktif, bisa beraktifitas serta meraih penghasilan dari usaha barunya itu.
Pria yang juga nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Jambi itu juga merintis usaha obat herbal itu, mengaku tertarik untuk mengembangkan bisnis kroto dengan menangkar langsung semut krenggo di rumahnya. Berdasarkan pengalamanya di bidang pertanian, krenggo sangat memungkinkan ditangkarkan untuk menghasilkan kroto atau telur dari semut berwarna merah itu.
“Harga kroto saat ini Rp 500 ribu per kilogram, pasoakan masih langkah sedangkan permintaan meningkat. Selain untuk pakan burung juga untuk para penggemar mancing,” katanya.
Keseriusan untuk menangkar kroto atau semut krenggo tersebut tidak lepas dari pengalamannya dan komunitasnya yang dekat dengan para pemancing dan penggemar burung.
Ia yakin pasar kroto di kota itu masih sangat besar. Pasalnya selama ini pasokan kroto ke kota itu berasal dari luar daerah.
“Bila yang lain mengambil kroto dari hutan, saya menangkarnya. Kan semut krenggonya nggak dijual yang diambil hanya telurnya saja atau krotonya. Semutnya ya bisa berproduksi lagi di tempat yang kami siapkan,” kata pria berkumis lebat itu.
Safrial menjadi salah satu nasabah PNC Cabang Jambi yang menyampaikan testimoni di harapan peserta diskusi penguatan kapasitas usaha dengan tema “Membangkitkan Semangat Usaha”. Menurut Safrial ia sangat fokus dengan usahanya itu dan berharap ke depan bisa memiliki jaringan produksi kroto sehingga bisa menjadi lebih besar.
“Saya tidak takut mereka yang ikut usaha ini jadi saingan, malah saya senang mereka akan menjadi mitra dan usaha akan lebih besar dan volumenya bisa lebih besar pula,” katanya.
Sementara itu Kepala Cabang PNM Jambi Setiya Joko Santosa menyatakan, pihaknya akan memfasilitasi para pelaku usaha kreatif dan khas daerah itu melalui skema pembiayaan layanan ULaMM dan Mekkar yang dikembangkan di daerah itu.
“Kami komitmen untuk menyisir pelaku usaha kreatif untuk tumbuh bersama, pembiayaan yang kami berikan untuk kategori mikro dan kecil melalui layanan ULaMM dan Mekkar,” kata Setiya Joko Santosa menambahkan. ant