Muarasabak, AP – Tingginya intensitas hujan dan naiknya debit air masih terus terjadi. Sehingga, masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) diminta untuk mewaspadai terjadinya abrasi dan puting beliung.
Sekertaris BPBD Tanjabtim, Eri Nazarudin mengatakan, potensi ini masih akan terus terjadi hingga tiga hari kedepan. Masalahnya, berdasarkan rilis BMKG, saat ini hingga 22 November mendatang, terdapat potensi tekanan rendah di Laut Cina Selatan dan sirkulasi siklonik di Samudra Hindia. Sehingga, terjadi potensi hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang dan petir. Dan harus diwaspadai terjadinya Banjir di wilayah aliran sungai batanghari. “Karena banjir ini tentu abrasi harus diwaspadai juga, karena jika air meluap abrasi sering terjadi,”ungkapnya.
Berdasarkan catatan yang dimiliki BPBD Kabupaten Tanjabtim, dari sejumlah musibah angin puting beliung yang terjadi. Daerah yang rawan terkena ancaman angin puting beliung yakni, Kecamatan Mendahara, Kuala Jambi, Muarasabak Timur, Nipah Panjang, dan Sadu.
Sebagian besar yang kerap terkena hantaman angin puting beliung itu daerah pesisir, tapi bukan berarti daerah lain tidak berpotensi. Tahun lalu Kecamatan Muarasabak Barat yang menjadi sentra perkantoran juga dihantam angin puting beliung, akibatnya beberapa rumah dan pertokoan mengalami kerusakan,”lanjut nya.
Meski ancaman angin puting beliung di Kabupaten Tanjabtim cukup besar, Eri mengakui BPBD hingga saat ini belum memiliki alat pendeteksi angin puting beliung. Sehingga pihaknya tidak dapat memberikan peringatan dini, kepada masyarakat atas ancaman angin puting beliung tersebut, “Selama ini kita hanya mengandalkan informasi dari pihak BMKG Jambi,” jelasnya.
Pada musim penghujan saat ini, dimana potensi angin puting beliung bisa terjadi kapan saja. Eri meningatkan agar seluruh masyaraka Kabupaten Tanjabtim, selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi.
“Kami minta, baik itu diwilayah pesisir atau bukan, selalu waspada terhadap ancaman angin puting beliung. Apalagi saat ini kita sudah memasuki musim penghujan,”tambahnya.
Sementara itu, Husni Rahman PLT Kadis Pertanian dan Holtikultura Tanjabtim, saat kondisi arela pertanian masih cukup aman. Memang lanjutnya, jika terjadi musim hujan dan naiknya air pasang, arela pertanian di Kecamatan Berbak dan Rantau Rasau.”Sampai saat ini masih cukup aman, meskipun air sudah naik tapi saat air pasang surut areal pertanian kita tidak terendam lagi,” katanya. fni