Kualatungkal, AP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi terus menggenjot pemasukan daerah. Salah satu upayanya adalah dengan terobosan setoran pajak sebesar 10 persen oleh pelanggan rumah makan, restoran, hotel, penginapan,dan sejenisnya.
Pajak yang ditarik dari setiap transaksi dari beragam usaha tersebut, akan dimasukan untuk menambah penghasilan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten yang dikenal dengan selogan serengkuh dayung serentak ketujuan itu.
Kepala BPPRD Tanjabbar Yon Heri, SP, ME melalui Kabid PAD Ahmad membenarkan hal ini. Untuk kebijakan pajak 10 persen yang dibebankan kepada konsumen ini sudah di ACC oleh Bupati Safrial dan secara resmi berlaku sejak 31 Oktober 2017 lalu.
Menurutnya, adapun dasar kebijakan pajak 10 persen ini berdasarkan Undang-undang No 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, serta Perda No 2 tahun 2013 tentang perubahan atas Perda No 6 tahun 2011 tentang pajak daerah.
“Ya artinya sebenarnya penertiban lah untuk kesadaran wajib pajak, terutama pengusaha itu harus menerapkan 10 persen. Ketika misalnya kita yang makan sebenarnyakan bukan yang rumah makan yang dikenakan pajak tapi orang yang makan, misalnya kita makan Rp 100 ribu tambahkan lah Rp 10 ribu disitu untuk pajaknya 10 persen,”ujarnya kepada awak media
Bahkan pihaknya berharap, dengan adanya peraturan pajak 10 persen untuk pelanggan rumah makan, restoran, hotel dan penginapan agar ikut mendongkrak target PAD yang telah direncanakan.
“Selama ini kalau di Tungkal ini belum ada yang menerapkan seperti itu. Makanya kita menghitung omsetnya, berap perbulan mereka (pengusaha) dapat,”cetusnya. her