Muarasabak, AP – Daerah pesisir di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) yang dikenal dengan hasil bumi penghasil kelapa daerah. Salah satunya Desa Sungai Cemara, Kecamatan Sadu, yang terletak tak jauh dari pesisiran pantai. Sayangnya, desa yang menjadi salah satu penghasil kelapa daerah ini masih dihadapi kendala yang cukup memprihatinkan, yakni mengenai akses jalan. Hal ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah Daerah Tanjabtim.
Kaharudin, salah satu petani kelapa lokal mengatakan, akses jalan saat ini sangat dibutuhkan petani, agar bisa mengurangi ongkos transportasi untuk mengangkutan hasil panen keluar.
“Ya, jalan disini kan banuak yang rusak, jadi susah kita mengeluarkan hasil panen. Ya, kebanyakan warga disini melalui jalur sungai,” ungkapnya.
Sementara, Kades Sungai Cemara, Syawalludin mengatakan, ketika akses jalan tidak lancar penghubung antar desa lumpuh di saat musim penghujan, karena hancurnya jalan. Dan bukan hanya kelapa lokal saja ditanam petani daerah Sungai Cemara ini, melainkan pinang, kelapa sawit dan pisang. “Jika demikian, hasil panen yang sebegitu banyaknya akan kami apakan? Kalau hanya soal kemiskinan di daerah kita tidak begitu signifikan,” sebutnya.
Hanya saja, lanjitnya, kalau hasil bumi masyarakat seperti kelapa lokal, kelapa sawit,pinang dan pisang tidak bisa dibawa keluar, maka inilah derita masyarakat. “Akan kah kita biarkan persoalan ini berlarut-larut. Ada baiknya apabila pembangunan akses jalan segera dilaksanakan, mengingat bayaknya hasil panen dari Desa Sungai Cemara untuk kelangsungan hidup masyarakat setempat khususnya,” tukasnya. fni