Kualatungkal, AP – Hampir setiap pangkalan dan agen resmi di dalam kota Kualatungkal tak menyediakan Gas Elpiji 3 Kg bersubsidi. Alasannya sama pasokan gas dari Pertamina tak masuk sejak 4 hari terakhir.
Padahal beberapa waktu lalu, dinas Koperindak Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) bekerja sama dengan Pertamina sudah melakukan upaya pengawasan dan pemantauan secara langsung atas peredaran Gas Melon dikalangan masyarakat miskin.
Sayangnya upaya tersebut tak buahkan hasil. Pasalnya yang terjadi saat ini peredaran gas dikalangan warga makin menghilang tanpa jejak.
Dalam dia hari terahir, keberadaan gas Elpiji 3 Kg di dalam kota kualatungkal menghilang tanpa sebab. Kondisi ini membuat masyarakat khususnya kaum ibu rumah tangga dan pedagang kecil kalang kabut.
Bahkan banyak para pelanggan menyampaikan keluhannya di media sosial mempertanyakan kelangkaan gas dan keberadaan penjual gas elpiji guna kebutuhan sehari -hari.
“Kemana gas Elpiji 3 Kg, kami sudah puas keliling dari toko ke toko hingga setiap pangkalan resmi, namun gas tidak ada. Kami hanya perlu untuk masak bukan untuk jualan,” keluh Marni salah satu ibu rumah Tangga yang nampak gelisah.
Sementara Asman warga jalan obat nyamuk Rt 20 kelurahan Tungkal Harapan mengkritik kinerja dinas terkait. Jika setiap pangkalan bertindak jujur maka kelangkaan dikalangan pelanggan dipastikan tidak akan terjadi. Maka dari itu ia berharap pemkab Tanjab Barat benar-benar memantau para agen Elpiji.
“Disini ada dua pangkalan Elpiji resmi, sementara KK di dua RT tak sampai 200, jika para agen tidak bermain, gas LPJ 3 Kg pasti tidak akan langka. Dinas terkait harus tegas jika tidak pelanggan khususnya masyarakat miskin akan terus dipermainkan,” keluhnya.
Bahkan ia menceritakan, setiap mobil pertamina datang dengan penuh tabung Gas LPJ 3 Kg, pada malam hari, terlihat jelas gas di bawa menggunakan kendaraan roda tiga jenis Piar ke tempat lain sehingga gas di pangkalan cepat habis.
“Bukan sekali atau dua kali setiap gas masuk kegiatan itu terus berlangsung, entah dibawa kemana,” tukasnya.
Sayangnya hingga berita ini diterbitkan, Pihak dinas Koperindag belum bisa dimintai tanggapan. Setelah diupayakan menghubungi Kepala dinas Syafriwan tak diangkat, bahkan SMS juga tak dibalas. (her)