Kualatungkal, AP – Jebolnya tanggul penahan air laut di Parit 9 Desa Tungkal Satu Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) pada Jum’at (08/12) sore mengakibatkan beberapa hektare lahan perkebunan dan pemukiman warga terendam banjir.
Sebelumnya, tanggul ini pernah ingin diperbaiki oleh perusahaan PT. WKS pada tahun lalu yang beroperasi di Kabupaten Tanjabbar, namun urung dilaksanakan.
Hal ini dibenarkan Kades Tungkal Satu, Fahtul Rahman, bahwa bantuan Dari PT WKS gagal dilaksanakan, hanya saja dirinya tidak tau pasti apa penyebabnya.
“Memang beberapa waktu yang lalu dari PT. WKS sempat mendatangi lokasi tanggul tersebut untuk memperbaikinya, tapi tidak jadi, alasanya saya kurang tau juga,” ungkap Kades.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Kepala Desa Tungkal Satu. Ada tiga titik jebolnya tanggul sekitar 10 meter yang diduga karena tidak kuat menahan air pasang laut serta curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari belakangan.
Dijelaskan Fahtul Rahman, dirinya telah meninjau lokasi bersama Camat dan Kodim, hanya saja kesulitan mencapai lokasi dikarenakan terhambat dengan timpukan sampah serta potongan-potongan kayu pasca bobolnya tanggul penahan air laut tersebut.
“Saya ada kesana bersama camat dan Dandim kemaren (09/12) tapi tidak sampai ke lokasi Tanggul yang jebol, karena banyak sampah dan potongan-potongan kayu besar sehingga sulit mencapai lokasi, tapi beberapa warga dan pak RT setempat sdah mengecek lansung kelokasi. Saat ini debit airnya sudah jauh menurun,” terang Fahtul Rahman dihubungi melalui ponselnya ,Minggu(10/12).
Dijelaskan Kades, untuk kebun warga saat ini sudah tidak ada masalah karena airnya sudah surut, namun ada enam unit rumah warga yang terendam, satu diantaranya masih ditempati.
“Yang lainnya sudah lama pindah sebelum tanggul ini jebol, jadi hanya satu rumah yang ada penghuninya tergolong masyarakat kurang mampu. Dan saat ini penghuninya sudah di evakuasi ke rumah RT untuk sementara, harapan kita warga ini bisa diselamatkan,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Kades, pemerintah setempat melalui BPBD bersama Camat serta dibantu oleh Kodim dan warga telah memperbaiki tanggul yang jebol mengunakan ratusan karung yang berisi pasir untuk penahan sementara.
“Tanggul yang jebol merupakan tanggul yang dibanggun berapa tahun yang silam sudah lama sekali, jadi wajar saja jebol. Lagian juga posisi tanggul yang jebol tersebut dekat sekali dengan air laut, sehingga tidak bisa lagi diperbaiki secara manual, kalau untuk tahan lama sepertinya harus mengunakan alat atau dam permanen,” pungkasnya.
Sementara salah satu warga setempat mengatakan kalau Tanggul yang baru dibangun melalui APBD 2017 ini juga dianggap terlalu rendah sehingga air gampang melimpah.
“Kira khawatir takutnya jebol juga. Tapi semoga saja bisa bertahan lama dan pemerintah kita harap mencari solusi yang terbaik agar warga tidak menjadi korban,” harap warga.
Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan belum ada pihak PT WKS yang berhasil di Konfirmasi untuk menanyakan alasan batalnya perbaikan tanggul Parit 9 oleh PT WKS. Her