Sungaipenuh,AP – Sebelumnya Anggota DPRD dan masyarakat menyorot pembangunan Drainase, di Desa Pasar Baru Sungaipenuh, kecamatan Sungaipenuh. Akibatnya, Drainase dibongkar ulang.
Pembongkaran sebagian drainase yang telah siap tersebut, lantaran material cetakan drainase tidak sesuai spesifikasi yang ditetapkan. Sehingga, pihak dewan meminta drainase yang terpasang dibongkar. Hal itu dilakukan, agar bangunan drainase sesuai dengan spesifikasi dan memiliki kualitas baik.
Pantauan dilapangan, pembongkaran sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir, dan akan diganti dengan drainase yang sesuai spek. Karena jika menurut spek, drainase didatangkan dari Padang, sementara yang sudah dipasang hanya cetakan lokal.
Sebelumnya, anggota DPRD Sungaipenuh, Hardizal, sempat memantau proyek tersebut. Dengan tegas dia meminta agar drainase tersebut dibongkar dan diganti, agar merata dengan spesifikasi yang sama.
“Ya, kita minta drainase ini dibongkar ulang dan diganti dengan yang semestinya. Karena, kita menginginkan pembangunan yang memiliki kualitas dan mutu tinggi, sesuai dengan yang dianggarkan,” ungkapnya kepada wartawan.
Warga setempat juga mengaku mengeluh dan khawatir terhadap drainase tersebut. Karena selain tidak sesuai spesifikasi, ukurannya juga lebih kecil dari drainase lama. Bahkan, saat pembongkaran juga ada tembok wargavyabg rusak lantaran tergerus exavator.
“Ya, susah kami mau menaikkan kendaraan, karena drainasenya jauh lebih rendah. Ukurannya juga kecil, kami khawatir mudah meluap dan benjir,” ungkap salah seorang warga setempat.
Terkait pembongkaran tersebut, pihak ketiga selaku kontraktor, Poppy, membenarkan jika drainase tersebut. Menurut dia, setelah masa pengerjaan selesai, memang pihaknya diminta untuk mengganti.
“Ya, itu kita bongkar ulang, ada beberapa item. Kita ganti dengan yang sama dengan yang lain,” ungkapnya.
Ditanya mengenai alasan pembongkaran, dia mengaku pihaknya memasang cetakan lokal, lantaran untuk menyesusaikan dengan anggaran yang tersedia. Karena, anggaran yang tersedia, hanya untuk pengadaan drainase cetakan saja, tanpa biaya transportasi.
“Cetakan drainasenya kan dibeli dari Padang, harganya pas dengan nominal anggaran, dan tidak ada ubtuk biaya transportasi pebgiriman ke Sungaipenuh. Kalau begitu, kan tidak cocok hitungannya, kita yang rugi dan harus membiayai,” ungkpanya.
Namun, terkait hal itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, agar tidak bermasalah, dan pihaknya meminta agar Dinas PU Sungaipenuh, untuk mempertimbangkan adanya tambahan biaya.
“Yang penting sekarang kita bongkat dan kita ganti dulu, agar pekerjaannya selesai. Kita juga sudah koordinasi dengan PU dan penegak hukum,” jelasnya. (hen)