Muarasabak, AP – Tujuh dari 11 kecamatan di Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) merupakan langganan banjir tahunan. Tiga kecamatan yaitu Sabak Timur, Dendang, dan Berbak, sebagai langganan banjir akibat luapan Sungai Batanghari.
Sedangkan kecamatan Nipah Panjang, Sadu, Mendahara dan Kuala Jambi, adalah langganan banjir rob. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati (Wabup) Tanjabtim, Robby Nahliansyah, saat memimpin apel siaga banjir, banjir rob, puting beliung untuk wilayah Kabupaten Tanjabtim, di lapangan Polres Tanjabtim.
“Intinya kita berharap agar bencana bisa kita atasi tanpa menimbulkan korban. Dan dampaknya bisa kita kurangi,” kata Wabup.
Menurut dia, Kabupaten Tanjabtim sebagian besar wilayahnya berada di bantaran Sungai Batanghari yang merupakan pertemuan arus pasang surut sungai yang bisa mengakibatkan luapan air. Bahkan sebagai mana fakta empiris tiga kecamatan akan terkena banjir luapan air sungai.
“Kecamatan Berbak, Sabak Timur dan Dendang. Ini juga terjadi di setiap tahunnya,” ujarnya.
Bencana banjir ini, katanya, sesuai dengan prediksi dari awal Desember hingga Februari 2018 curah hujan khususnya di daerah hulu cukup tinggi. Kisaran dari 150-200 mm perbulan curah hujan akan terjadi di wilayah Tanjabtim.
“Ini informasi dari badan meteorologi klimotologi dan geofisika stasiun meteorologi kelas 1 Sultan Thaha Jambi,” jelasnya.
Dengan demikian, kata dia, kemungkinan banjir akan melanda tiga wilayah kecamatan pesisir. Oleh sebab itu melalui apel siaga bencana pemerintah berharap kesiapsiagaan para relawan bencana di wilayah masing-masing.
“Mari kita sama-sama bahu membahu menghadapi bencana yang akan terjadi. Agar tidak berdampak pada penghidupan masyarakat Tanjabtim,” ucapnya. met