Kualatungkal, AP – Ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi kemahasiswaan bersatu di alun-alun Kualatungkal melakukan aksi solidaritas dan doa bersama untuk palestina.
Aksi solidaritas terhadap Negara Palestina ditunjukan oleh masyarakat dan ulama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar). Aksi tersebut dikemas dalam aksi solidaritas dan doa bersama yang dilakukan di alun-alun Kualatungkal.
Massa aksi melakukan shalat hajat, shalat ashar dan doa bersama serta mendengarkan tausiah dari penceramah.
Massa mulai berkumpul di alun-alun Kualatungkal sekira pukul 15.00. Satu demi masa aksi berkumpul di alun-alun, dan panitia yang menggelar aksi solidaritas pun ramai membentangkan karpet untuk para jamaah yang akan melakukan shalat hajat dan shalat ashar.
Aksi solidaritas itu pun dihadiri oleh Bupati Tanjabbar, Dr Safrial, Wakil Bupati Amir Sakib dan Sekda Tanjabbar, Drs Ambok Tuo. Selain itu, ada ketua MUI KH Abdul Halim Kasim, Dandim Letkol Arh Harry Sassono Utomo SH, Kapolres Tanjabbar, ADG Sinaga, penceramah Ustad Dr Hasbullah Ahmad.
Aksi masa tersebut didahului shalat hajat dua rakaat oleh seluruh peserta aksi. Kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan shalat Ashar berjamaah dan berdoa bersama. Baru acara dilanjutkan dengan orasi dari Bupati Tanjabbar, orasi dari Ketua MUI dan Tausiah dari Penceramah.
“Kita bangsa Indonesia mengakui kemerdakaan hak segala bangsa dan mendukung penghapusan penjajahan diatas dunia,”ucap Bupati.
Bupati pun mengajak seluruh peserta aksi mendoakan saudara-saudara umat muslim di palestina. Bupati mengatakan bahwa apa yang dilakukan Amerika Serikat akan menjadikan Kota jarussalem sebagai ibu kota Israel. Hal itu mengakibatkan kemerdekaan Palestina terhambat. Maka sebagai bangsa Indonesia, sesuai dengan amanat konstitusi pada alenia kedua bahwa kemerdekaan itu hak segala bangsa. Maka segala penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.
“Pada Resolusi PBB No. 181 yang dikeluarkan pada tanggal 29 November 1947. Isinya membagi Palestina ke dalam 3 wilayah. Wilayah pertama ditempati oleh warga Arab Palestina, wilayah kedua diberikan kepada Yahudi dan wilayah ketiga meliputi dua kota Al-Quds dan Baet Lahem berada dibawah kendali Internasional,”ungkap Bupati.
Bupati tidak lama, usai menyampaikan orasi tersebut Bupati pamit untuk menghadiri agenda pemerintahan yang lain. Hal itu diikuti oleh Wakil Bupati, Amir Sakib.
Ketua MUI Tanjabbar, KH Abdul Halim Kasim, dalam orasinya mengatakan MUI mendukung langkah yang dilakukan oleh Presiden jokowi menolak keputusan Presiden AS Donald Trump. Selain itu, Ketua MUI ini pun ikut mendoakan agar dalam sidang umum PBB nanti akan semakin banyak Negara-negara yang menolak keputusan Donald Trump tersebut.
“MUI mendukung sikap yang diambil Presiden Jokowi menolak keputusan AS. Marilah kita sama-sama berdoa agar upaya Negara-negara yang menentang keputusan AS semakin besar pada saat sidang umum PBB mendatang,”ungkap KH Abdul Halim Kasim.
Ketua MUI Tanjabbar sendiri mengatakan bahwa Palestina merupakan Negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu, Ustad Dr Hasbullah Ahmad dalam orasi dan tausiahnya mengatakan bahwa seluruh umat muslim itu bersaudara. Dan Indonesia memiliki ikatan emosial yang kuat dengan Negara palestina. Selain itu, sesama umat muslim merupakan saudara. Dan sebagai saudara, bila ada saudaranya yang tersakiti, maka dirinya ikut merasakan sakit yang sama.
“Kita sebagai sesame muslim itu merupakan saudara. Tentu kita merasa tersakiti bila saudara kita disakiti oleh pasukan Zionis Israel,”ucap Hasbullah.
Lalu, Ustad Hasbullah mengingatkan bagaimana ikatan sesame muslim untuk saling mendukung dan mendoakan. Selain itu, Ustad Hasbullah pun menyanyikan mars untuk palestina yang diikuti oleh seluruh peserta aksi. Massa aksi yang semula hanya duduk mendengarkan, akhirnya bangkit berdiri dan meneriakan takbir dan yel yel bersama Ustad Hasbullah. (her)