Batanghari,AP- Pemerintah Kabupaten Batanghari melalui Dinas Lingkungan Hidup(DLH) Jum’at 22/12, memberikan 3 Unit mesin pengolah sampah.Penerima manfaat tersebut dituju kepada dua Kelompok Swadaya Masyarakata(KSM) Maju Bersama, Di Kecamatan Bajubang Dan KSM Jaya Sempurna Di Kecamatan Mersam.
Tiga unit alat yang diberikan tersebut yakni,mesin pencaca sampah,mesin pengayak sampah dan Motor pengangkut sampah(Bentor).Tiga unit alat yang dihibahkan ini bersumber dari APBD Batanghari tahun 2017.
Secara simbolis Kepala Dinas Lingkungan Hidup Batanghari Parlaungan, didampingi Oleh Kabid Pengelolaan Sampah Dan Limbah Zamhuri,SE , menyerahkan bantuan kepada ketua KSM Jaya Sempurna Desa Sengkati Baru, A.Sobri.
” Mesin pencacah kompos merupakan salah satu mesin pengolahan pupuk kompos yang berfungsi untuk mencacah berbagai jenis bahan baku kompos menjadi ukuran kecil. Mesin pencacah kompos merupakan salah satu mesin yang paling sering digunakan oleh pelaku usaha pengolahan pupuk kompos.”Ujar Parlaungan.
Dikatakannya,Selain bertugas mengangkut dan mengolah sampah di rumah-rumah warga, KSM juga bertugas untuk melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana umum di wilayah Batanghari.
“Sebenarnya saat ini sudah ada pengangkutan dari armada DLH. Namun memang belum maksimal karena jumlah sampahnya telalu banyak. Untuk itu, setelah ini akan kami rancang lagi proses pengangkutan dan pengelolaaanya.Insyallah tahun depan kita akan mendapat 2 Unit bantuan armada pengang sampah dari Dana Alokasi Khusus(DAK)”Ungkapnya.
Sementara itu A.Sobri Ketua KSM Jaya Sempurna,kepada Aksi Post menyebutkan,KSM Jaya sempurna,merupakan kali kedua menerima bantuan dari Pemkab Batanghari.
“Sebelumnya kami mendapatkan bantuan motor pengangkut sampah.Dan tahun ini mendapatkan lagi mesin perajang sampah.”Tuturnya.
Dikatakan A Sobri yang memiliki 20 orang anggota ini,hasil pengelolaan sampah yang diolah KSM nny, dijadikan kompos,organik cair dan Kering.Setelah itu hasilnya dipasarkan kepada Petani untuk dijadikan pupuk.
“Disamping untuk praktek perkebunan, kompos hasil pengolahan itu kami jual seharga Rp 2.000/kg kepada petani.”Timpalnya.Sup