Kualatungkal, AP – Momen pergantian tahun tentu semua punya harapan untuk menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Tak terkecuali Infrastruktur jalan sebagai sarana vital aktvitas masyatakat, tentunya menjadi tanggung jawab penting pemerintah memperbaikinya.
Apalagi jedah pergantian tahun sudah terlewati. Artinya, harapan warga segera ada perbaikan jalan ditahun baru ini bisa dilaksanakan. Di Parit 11 dan 12 Desa Karya Maju, Kecamatan Pengabuan, Tanjabbar, misalnya, ditengah orang merayakan pergantian tahun dengan gegap gempita, bagi warga setempat jangankan melihat pesta kembang api, keluar rumah saja mereka susah karena sulitnya akses jalan yang harus dilalui.
“Jangankan roda empat, motor saja sulit melintas. Kondisi jalan berlumpur, mobil sangkut karena nekat melintas,” ungkap Azmi, Warga Teluk Nilau, Senin (1/1) kemarin.
Kondisi jalan diperparah musim hujan, dan kendaraan bertonase tinggi melintas, hingga kedalaman lobang terus bertambah. “Banyak kendaraan terpuruk hingga menyebabkan akses jalan ke Teluk Nilau terputus,” bebernya.
Pantauan di lokasi, kerusakan jalan diperkirakan enam hingga tujuh kilo meter. “Belum ada penanganan. Baik dari kabupaten maupun provinsi,” ujarnya.
Camat Pengabuan Hermansyah M Syafar mengatakan, kerusakan jalan sudah berlangsung sejak lama. Masyarakat terus mengeluh dan mengadu dengan kerusakan jalan berlumpur itu.
Dia mejelaskan, jarak dari jalan rigit beton yang dibangun provinsi tahun 2017 dengan anggaran Rp 50 miliar sekitar tujuh kilo meter. “Kalau dibangun hanya 3 KM pada tahun 2018 tidak akan efektif. Mestinya harus sampai ke titik ruas jalan paling parah di Parit 11 dan 12,” tandasnya.
Sebagai camat daerah itu, Hermansyah sudah berupaya menghubungi Dinas PU Provinsi , namun hingga saat ini kata dia belum ada tanggapan dan perbaikan sama sekali.
“Saya tidak tahu apa alasannya, yang jelas kami sudah laporkan ke dinas PU Provinsi. Saat ini masyarakat di sekitar parit 11 dan 12 berinisiatif bergotong royong memperbaikinya,” tukasnya.
Peltu Kadis PU Provinsi Jambi, Tetap Sinulingga, saat dikonfirmasi kemarin mengaku telah mengirim material dari Jambi. “Perlu hati-hati dalam penanganan, sebab kondisi jalan sedang pasang dan kondisi yang sangat komplek terutama exsisting yang sangat penuh air,” jelasnya, Senin (01/01). (her)