Kualatungkal, AP – Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Ambok Tuo “berani” mengklaim bahwa pada Januari 2019 tahun depan, masyarakat di Kota Kualatungkal Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), akan menikmati air bersih yang disuplai dari Tebing Tinggi.
Pernyataan orang bomor satu dijajaran birokrasi Pemkab Tanjabbar ini bisa dikatakan rasional. Sebab, anggaran yang sudah digelontorkan melalui dana APBD sejak tahun 2007 silam menyentuh angka setengah triliun rupiah. Sampai saat ini belum setetes air layak minum itu bisa dinikmati oleh masyarakat Ibu Kota Kualatungkal.
Tahun 2018 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjabbar kembali menggelontorkan anggaran sebesar Rp 107 miliar untuk merealisasikan air bersih untuk benar-benar bisa dinikmati masyarakat, terutama untuk wilayah ibu Kota Kualatungkal.
Apakah dengan penambahan anggaran sebesar Rp 107 miliar di APBD 2018, mayarakat di Kota Kualatungkal dapat menikmati air bersih? Dengan lantang dan optimis, Sekda Ambok Tuo berkeyakinan Januari 2019 masyarakat Kualatungkal dapat menikmati air bersih.
“Iya, Januari 2019 masyarakat Kualatungkal sudah bisa merasakan air bersih,” kata Ambok kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Selasa (02/01).
Rasa optimis itu mengingat pada 2018 tahun ini kata dia, pembangunan proyek air bersih menjadi prioritas karena program utama bupati Safrial. Pada tahun 2017, pembangunan air bersih di Tebing Tinggi selesai.
“Selanjutnya 2018 akan dibangun instalasi air bersih sampai ke Kualatungkal dengan meningkatkan kapasitas 150 ribu kubik per detik,” bebernya.
Disamping membangun kebutuhan air bersih, pembangunan insfrastruktur jalan, rumah sakit di Kecamatan Merlung tetap dilanjutkan, termasuk pembangunan jembatan akses ke ibu kota kecamatan.
Kendati anggaran kebutuhan air bersih membengkak, namun Sekda merasa bangga, karena dari hasil evaluasi struktur APBD oleh Pemrov Jambi, Tanjabbar mendapat pengakuan untuk anggaran pendidikan dan kesehatan lebih besar, yakni 21 persen dari total APBD, sedangkan kesehatan 18,27 persen.
Sekda berharap, kekurangan pembangunan tahun 2017 tidak terulang lagi , sehingga untuk 2018 lebih baik lagi. (her)