Pedang Gelar Aksi, Pertanyakan Nasip Mereka
Jambi, AP – Ratusan pedagang Pasar Angso Duo Jambi menggelar aksi mempertanykan nasip mereka kepada Pemerintah Kota Jambi, dalam aksi pedagang sempat mentup akses jalan di daerah tersebut, penutupan Jalan oleh pedagang ini lantaran kesal karena mereka tidak boleh berjualan pada malam hari oleh Pemkot, aksi digelar sekitar pukul 22:30 Wib, Senin (08/01).
Beberapa insiden terjadi antara pedagang dan pihak pengaman, sejumlah oknum polisi mangamuk, lantaran kesal melihat massa menutup akses jalan menuju pasar, akhirnya keadaan redah ketika para pejabat Pejabat Kota (Pemkot) Jambi tiba di lokasi dan langsung melakukan mediasi di Hotel T-one.
Mediasi tersebut dihadiri langsung Kasat Sat Pol PP, Sektaris Diskoprindag Kota Jambi, Sekda Kota Jambi, dan perwakilan pedagang Pasar Angso Duo Jambi. Pantauan Aksi Post dilapangan, ratusan pedagang dan aparat polisian masih berkumpul di Hotel T-one.
Salah satu pedang, saat mediasi mempertanykan beberapa hal kepada Pemkot, terutama nasip mereka berjualan di Pasar angso duo, merka menilai, kalau pemkot memberi izin berjualan pada pukul 04.00 wib pedagang akan kerepotan, karena waktu untuk menggelar dagangan makan waktu.
Kemudian salah satu pedangan juga mempertanyakan soal mobil truk yang tidak boleh masuk kepasar, menurutnya pemkot harus memberi toleransi soal mobil yang tidak boleh masuk.
Lalu beberapa pedang juga mempertanyakan beberapa pedagang yang tidak dapat lapak untuk berjualan di pasar tersebut, sehingga memaksa beberapa pedagang untuk menggalar daganganya di pinggir jalan.
Persoalan tersebut langsung ditanggapi Sekda Kota Jambi, Budidaya, menurut sekda, persoalan truk yang tidak boleh masuk ke dalam pasar karena lokasi yang terbatas, membuat akses jalan di pasar menjadi macet.
“Malu kita sama kota-kota lain, masa dalam Kota Jambi macet, karena itu pemkot memindahkan bongkar muat dagangan di pasar Baru Talang Gulo,” sebut sekda.
Untuk itu pemkot menyediakan pasar khusus untuk bongkar muat di pasar baru Talang Gulo , guna memperlancar akses jalan di pasar tersebut.
Kemudian, persoalan pedagang yang tidak mendapatkan lapak, sekda menyerahkan persolan ini kepada pengurus pasar. “Masalah tempat untuk berjualan jagan lah diperbutkan, berbagi lah sama kawan kawan yang ada disitu, Tolong di atur, jangan pulak dua lapak untuk satu orang,” ujar sekda.
Persolan untuk mulai berjualan sekda setuju dengan pedang untuk mempersiapkan dagangannya pada pukul 01.00 Wib dan mulai berdagang pukul 04.00 Wib, dengan sarat menggunakan mobil pick up untuk mengatar dagangannya, sekda melarang mobil truk masuk, karena akan membuat macet. (rul)