Muarasabak, AP – Selama tahun 2017, sudah sebanyak 311.070 ton beras tersalurkan ke Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Namun pada tahun 2018 ini, diharapkan permintaan beras ASN bisa bertambah. Pasalnya, dari seluruh ASN yang ada di Tanjabtim masih ada ASN yang belum mengambil beras tersebut. Seperti suami, istri dan anak yang sama-sama PNS, maka diharapkan semuanya bisa mengambil beras tersebut.
Dengan begitu, jika semua ASN mengambil baik itu istri, suami atau pun anak, maka permintaan beras akan bertambah. “Jika beras ASN bertambah permintaannya, yang sejahterakan juga petani kita. Jadi itu lah tujuan dari beras ASN tersebut. Ya saya harap, tahun ini beras ASN bisa bertambah permintaanya dari tahun sebelumnya,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanjabtim, M. Idris, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (10/1) kemarin.
Asn mendapat jatah 10 Kg beras untuk Satu orang PNS, namun kalau Satu keluarga PNS, maka hanya diwajibkan mengambil 10 Kg saja. Selama ini pihaknya hanya menstok beras berdasarkan SOP yang dikirimkan dinas dan pihak kecamatan masing-masing. “Jadi setiap bulannya SOP yang kami dapat itu lah yang kita bagikan ke ASN tersebut. Jadi kalau bisa itu satu keluarga yang PNS bisa semuanya mesan,” terangnya.
Selain itu, Idris juga berharap, kalau memang ASN merasa kurang cukup dengan beras 10 Kg tersebut, ASN bisa ajukan permintaan di masing-masing dinas maupun kecamatan. “Kalau ASN merasa enak memakan beras dari petani tersebut, kita persilahkan mau bertambah menjadi 20 Kg. Itu yang sangat harapkan,” jelasnya.
Menurutnya, yang biasanya setiap bulan sekitar kurang lebih 32.000 ton beras yang tersalurkan, namun pada bulan Januari ini nampaknya tidak mencukui. Pasalnya, melihat kondisi alam yang saat ini hujan masih terus turun. “Gabah kita banyak, namun untuk masuk ke penggilingan gabah harus benar-benar kering, sementara cuaca hujan terus. Kalau dipaksakan beras bisa jadi rusak,” ulasnya.
Selain itu juga, kendalanya di masalah harga. Sekarang banyak pengusaha-pengusaha dari luar datang ke Tanjabtim membeli langsung beras petani dengan harga tinggi. “Sementara untuk beras ASN, kita membeli dari petani rata-rata hanya Rp 10.000 per Kg,” tukasnya. (fni)