Kualatungkal, AP – Mendapat subsidi dari pemerintah pusat, trayek Damri Bus Perintis jurusan Tungkal-Lubuk Kambing menuai kritikan dan pujian dari masyarakat. Walaupun belum termasuk prioritas, trayek ini juga terkesan dipaksakan.
Salah satu tokoh pemuda Tanjab Barat Rudy mengatakan, DLLAJ Tanjab Barat seharusnya mengkaji lebih dalam sebelum menetapkan trayek tersebut. Pasalnya, selain jurusan Tungkal-Lubuk Jambi, masih banyak jurusan-jurusan yang layak mendapat trayek.
DLLAJ juga diharapkan dapat transparan dalam mengelola trayek ini, selain tidak dinilai mubazir, trayek juga trayek harus masuk dalam prioritas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Jangan hanya ditujukan ke para pengusaha. Trayek ini lebih ditujukan bagi angkutan penumpang,” katanya.
Bukan hanya itu, menurut pria yang aktif dalam organisasi kepemudaan itu menilai, DLLAJ Kualatungkal terlalu dini mengambil keputusan, hanya memfokuskan trayek di satu titik. Tanjab barat merupakan wilayah perairan dan sebagian besar tranportasi melalui perairan.
“Selain mudah tranportasi ini juga menjadi urat nadi masyarakat sekitar Kualatungkal hususnya di bagian sebrang kota,” tuturnya.
Sementara itu Ketua KNPI Tanjab Barat Suprayogi menuturkan, trobosan bagi tranportasi di Tanjab Barat, terlebih langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat. Sayangnya trayek yang mungkin menghabiskan anggaran kementrian perhubungan ratusan juta per bulan ini masih banyak bantuan berbagai pihak.
“Saya harap angkutan printis ini bisa membuka jalur tranportasi di wilayah itu dan berkelanjutan hingga aktivitas tranportasi di wilayah itu ramai dan membantu masyarakat sekitar,” harapnya.
Sementara itu, Kabid Perhubungan Darat Dishub Tanjab Barat, Junaidi Tanjung menjelaskan, trayek damri jurusan Lubuk kambing Tungkal akan di resmikan oleh Bupati dan Dirjen. Sebelumnya kata dia, pihaknya mengusulkan trayek jurusan Lubuk Kambing Kualatungkal atas permintaan warga lubuk kambing.
Atas permintaan tersebut, pihaknya mengajukan permohonan ke dirjen perhungan pusat untuk direalisasi dan ahirnya disetujui.
“Iya itu memang atas permohonan masyarakat, dasar itu kita ajukan ke Dirjen Perhubungan pusat,” tegasnya.
Dijelaskannya, untuk sementara biaya operasi masih mendapat subsidi dari kementerian. Dalam satu hari Bus damri akan berorasi dari titik awal di desa Lubuk Kambing menuju Tungkal. Sementara jalur melalui jalan negara tidak diperbolehkan melalui jalur perusahaan.
Sementara untuk biaya, dulu masyarakat harus mengeluarkan biaya hingga Rp 200 ribu untuk rute Lubuk Kambing-Kualatungkal. Sedangkan dengan adanya trayek ini, masyarakat hanya dikenakan tarif Rp 60 ribu untuk rute yang sama.
“Selain murah dan terjangkau, jadi bus akan mangkal di Desa Lubuk Kambing, jam 7 pagi berangkat menuju Tungkal, disepanjang jalu bus bisa menurunkan penumpang dan menaikan penumpang selagi masih mencukupi muatan. Setelah sampai bus akan kembali ke Lubuk Kambing,” tenagnya. (her)