Kerinci, AP – Musim panas masih melanda kabupaten Kerinci dan kota Sungaipenuh. Kondisi ini, membuat sijago merah merajalela.
Belum lama ini, beberpa daerah diamuk api, seperti didaerah Jujun, kecamatan Keliling danau, di desa Sungai tutung, didesa Sungai abu, bahkan belum lama di Pasar kota Sungaipenuh, ratusan Ruko dialalap sijago merah.
Kali ini, senin malam lebih dari delapan hektar lahan perkebunan dan pondok milik warga yang berlokasi di desa Perikan Tengah, Kecamatan Gunung Raya, ludes dilalap si Jago merah. Kerugian ditaksir Ratusan juta.
Informasi yang diterima, kejadian kebakaran, Senin (29/1) sekitar pukul 15.00 wib. Kebakaran berlangsung cukup lama, yakni dari pukul 15.00 wib hingga pukul 23.00 wib.
Salah seorang petani Perikan Tengah, Safwan mengatakan kebakaran yang terjadi berlangsung cepat. Lokasi kebakaran di kebun warga berada cukup jauh dari lokasi permukiman warga, sehingga pemadaman api hanya bisa dilaksanakan para petani yang berkebun dilokasi kebakaran tersebut.
“Kami bergotong royong memadamkan api, dengan peralatan seadanya yang ada malah lebih delapan hektar lahan terbakar,” ungkapnya.
Dikatakannya, usaha pemadaman kebakaran baru membuahkan hasil sekitar pukul 23.00 wib dimana jumlah petani dan warga yang cukup jauh dari lahan perkebunan ikut membantu kebakaran.
“Semua panik, setelah api bisa dikendalikan kami tetap berjaga semalaman takut kebakaran kembali terjadi,”sebutnya.
Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Kerinci, Amir Syam mengakui adanya informasi tersebut, pada sorenya dirinya sudah memerintahkan armada damkar yang bermarkas di Lempur ke lokasi, namun sayangnya tidak menemukan adanya kebakaran.
“Lokasi kebakaran jauh diatas bukit, jadi susah, lagian bukan ranah kita itu ranah BPBD,” terangnya
Sementara itu, Kepala BPBD Kerinci, Darifus mengaku menerima informasi tersebut, namun sayangnya pihaknya tidak bisa berbuat banyak dikarenakan saat ini Tim TRC Kabupaten Kerinci masih menjalani pelatihan di Provinsi Jambi.
“Tim kita masih pelatihan, harusnya damkar yang turun. Peralatannya lengkap, pada saat masih bergabung dengan BPBD dulu damkar punya pipa panjang,” tandasnya.hen