Kualatungkal, AP – Sekolah Menegah Atas (SMA) sederajat ke Provinsi ternyata dinilai masih belum berjalan efektif. Pasalnya, satu persatu pihak sekolah SMA sederajat menyampaikan keluhan ke Media terkait banyaknya permohonan penambahan rumbel dan mobiler ke provinsi belum ditanggapi.
Sebagian besar, keluhan para guru dan murid SMA di Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) diantaranya kekurangan Rumbel, dan Mobiler. Walaupun, beberapa sekolah sudah mendapat bantuan langsung dari pemerintah pusat, masih banyak SMA yang memiliki segudang prestasi ternyata masih banyak sekolah kekurangan fasilitas pendukung yang memadai.
Bukan hanya SMA 1 Kualatungkal, SMK N 1 Kualatungkal, SMA N 1 Betara ternyata mengeluhkan hal yang sama. Kurangnya rumbel dan mobiler ternyata masih menjadi keluhan utama pihak sekolah.
Sebelumnya Kepala sekolah SMAN 1 Kualatungkal, Khairil Anam dengan lantang menyampaikan jika pihaknya sudah beberapa kali mengajukan permohonan penambahan mobiler di sekolah hingga saat belum terealisasi.
Kili ini giliran SMA N 1 Betara yang juga memiliki segudang prestasi menyampaikan keluhan yang sama. Peltu kepala sekolah SMA 1 Betara Nur Ainun melalui wakilnya Azhar menyampaikan, jika sekolahnya masih kekurangan Mobiler hingga Rumbel.
Saat ini SMA N 1 Betara hanya memiliki 12 Rumbel Permanen tanpa memiliki ruang kurang guru, kantor, dan ruang Tata Usaha. Bahkan kata dia, Musola pagar sekolah hingga lapangan upacara juga belum mendapat bantuan dari pemerintah Provinsi.
“Kita suda mengajukan beberapa kali penambahan rumbel, mobiler hingga pagar sekolah namun hingga saat ini belum ada tangapan serius dari provinsi,” kelunya.
Sementara Yanto salah satu wali murud SMA N 1 Betara menyayangkan kurang tanggapnya dinas pendidikan Provinsi. Seharusnya diknas provisi lebih proaktif turun ke daerah memantau kondisi sekolah-sekolah di kabupaten.
Bahkan ia menilai, diknas Provinsi juga terkesan tutup mata atas permintaan pihak sekolah di daerah. Padahal terkait mutu pelajaran, SMA di kabupaten sama dengan SMA di provinsi.
“Harusnya diknas Provinsi tidak tembang pilih, jangan pilih kasi, harus ada pemerataan baik di provinsi maupun di kabupaten hingga di daerah. Kasian anak anak kami, kenyaman belajar merupakan salah satu pendukung murid berprestasi,” keluhnya diamini wali murid lain. her