Kualatungkal, AP – Musim kemarau yang terjadi sejak sebulan terakhir menimbulkan kekhawatiran bagi petani. Pasalnya, dengan minimnya air dapat menghambat pertumbuhan padi. Parahnya lagi apabila kondisi kemarau berkepanjangan bisa menyebabkan bibit padi yang ditanam petani mati.
Najmi Kades Kuala Indah Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) ketika dikonfirmasi mengatakan, cetak sawah dari Pemerintah dengan luas lahan 50 Hektar di Desanya, 15 Hektar sudah ditanami padi. Namun dengan kondisi musim kemarau pihaknya khawatir menghambat pertumbuhan padi.
“Cuaca kemarau sangat berpengaruh karena kondisi air sangat dibutuhkan. Padi ini kalau kering mati. Jadi sangat berpengaruh dengan musim,” ungkap Najmi, Kamis (01/02).
“Kemarin waktu cetak sawah masih ada air. Tapi sebulan belakangan tidak air. Jadi padi agak lambat tumbuhnya dan bisa mati bila musim kemarau ini berkepanjangan,” timpanya.
Disinggung adakah pompa air untuk memenuhi Kebutuhan air dilahan pertanian yang ditanam, Najmi mengatakan, kalau untuk Pompa air tidak ada. Hanya saja secara swadaya mereka membuat irigasi guna memenuhi kebutuhan air dilahan pertanian.
” Pompa air tidak ada. Hanya saja kemarin ada saluran irigasi dibuat. Kalau air pasang air tersebut bisa masuk,” terangnya.
Ia juga mengatakan apabila musim kemarau ini terus berlanjut, pihaknya akan berkoordinasi dengan petani di Desa Kuala Indah, apakah nanti mengadakan pompa air atau menambah irigasi guna mengalirkan air ke sawah.
“Dalam satu hamparan itu ada 40 petani. Solusi dari petani sementara ini, kalau kemarau berkepanjangan kita akan bicarakan dengan petani bagaimana nanti mengadakan pompa air atau nambah irigasi untuk mengaliri lahan yang ditanam Varietas unggulan yang satu tahun 2 kali panen,” tukasnya.
Hal serupa juga dikatakan Ali Sadikin Kades Makmur Jaya Kecamatan Betara, Tanjabbar. Saat ini di Desa mereka juga memasuki musim tanam. Dari luas laham kurang lebih 90 hektar, yang sudah ditanami padi sudah ada 15 hektar.
“Kalau sementara ini masih aman. Tapi entahlah kalau kedepan jika musim kemarau berkepanjangan,” ungkap Ali.
Karena berkaca pada tahun 2013 Silam pernah sebulan lebih tidak hujan. Dan dampaknya padi menjadi kekeringan.
“Lahan di sini pasang surut. Jadi air masih bisa masuk. Karena tak terlalu tinggi jadi masih lembab,” sebutnya.
Untuk usia tanaman saat ini terang Ali, itu bervariasi. Mulai dari usia tanam seminggu hingga sebulan. Dengan waktu panen sekitar 5 bulan kedepan. Pada bulan mei atau juni.
“Sejak fuso terakhir tahun 2013 hingga kini tidak ada lagi. Karena pada saat itu sebulan lebih tidak hujan. Kalau tidak ada halangan dengan bibit unggul lokal ini diperkirakan pada bulan mei atau juni masuk musim panen,” tandasnya.(her)