Jambi, AP – Nilai ekspor Provinsi Jambi pada Desember 2017 turun sebesar 8,76 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 231,44 juta dolar AS menjadi 211,17 juta dolar AS.
“Nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Desember tahun 2017 turun dan penyebab utama turunnya ekspor adalah penurunan nilai ekspor komoditi migas yang cukup tinggi selain penurunan nilai ekspor komoditi kayu lapis, komoditi minyak nabati, komoditi pulp dan kertas serta komoditi karet dan olahannya,” kata Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiwan, Senin (05/02).
Secara kumulatif nilai ekspor Jambi sampai dengan Desember 2017, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016. Capaian ekspor sampai dengan Desember tahun lalu adalah sebesar 2,55 juta dolar AS atau terjadi kenaikan sebesar 34,68 persen.
Sedangkan kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah ekspor kelompok pertambangan yaitu sebesar 47,10 persen diikuti kelompok industri 46,45 persen dan kelompok pertanian 6,45 persen.
Bila dirinci menurut komoditi, maka kelompok industri didominasi oleh karet dan olahannya yang memberikan kontribusi mencapai 27,45 persen. Penyumbang kontribusi terbesar dari Kelompok Pertambangan yaitu migas yang mencapai 43,65 persen.
Sedangkan dari kelompok pertanian, komoditi pinang memiliki sumbangan sebesar 5,19 persen dan secara umum nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Desember kebeberapa negara utama mengalami penurunan.
Ekspor Jambi yang mengalami penurunan adalah ke Singapura, Malaysia, Thailand, Jerman, Perancis, Jepang, Amerika Serikat, India dan Taiwan.
Sedangkan pergerakan naiknya nilai ekspor dapat diamati ke beberapa negara seperti Inggris, Tiongkok, Australia, dan Korea Selatan.
“Secara kumulatif sampai dengan Desember 2017 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa sebagian besar transaksi ekspor mengalami peningkatan,” kata Dadang Hardiwan.
Namun demikian, ada beberapa transaksi ekspor ke berbagai negara mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada ekspor ke Malaysia, Perancis, Australia dan Taiwan. ant