Muarasabak,AP – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), memberikan batas waktu hingga April kepada seluruh perusahaan yang tergabung dalam Forum CSR untuk melaporkan realisasi kegiatan CSR tahun 2017 lalu. Hal ini disampaikan Wakil Bupati, H. Robby Nahliyansyah, kepada awak media, pada Rabu (7/2) kemarin.
“Januari kemarin kita melakukan rapat bersama perusahaan yang tergabung di Forum CSR, dan disitu saya meminta kepada perusahaan agar melaporkan realisasi CSR tahun 2017 ditambah dengan program CSR tahun 2018. Namun pihak perusahaan belum bisa memberikan laporan itu, jadi saya beri waktu hingga bulan April,” kata Wabup usai melakukan Sidak ke OPD lingkup Pemkab Tanjabtim
Wabup menjelaskan, pada bulan April nanti, pihak perusahaan harus menyampaikan laporan tersebut. “Dari situ nanti kita bisa tahu, apa-apa saja yang sudah direalisasikan CSR nya oleh perusahaan yang tergabung di Forum CSR, dan program apa saja pada tahun 2018 ini yang bakal direalisasikan. Kan lumayan tu, dari Januari sampai Maret perusahaan sudah ada progresnya, jadi kita tahu apa saja yang diberikannaya,” sebutnya.
Kedepannya, jika Forum CSR ini sudah bisa hidup dan sudah bisa berjalan mandiri, perusahaan diharapkan bisa membantu pembangunan infrastruktur melalui Forum CSR. Sebab diakuinya, semua pembangunan infrastruk semuanya tidak bisa ditampung melalui Musyarwarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
“Misalnya, berapa persen pembangunan yang bisa ditampung melalui CSR, sisanya itu akan kita arahkan ke perusahaan-perusahaan yang dikerjakan melalui Forum CSR,” ungkapnya.
Kalau dilihat, lanjut Wabup, perusahaan masih banyak mengalokasikan pemberdayaannya yang lebih besar daripada infrastruktur fisik. Kalau bisa perusahaan mengalokasikan pemberdayaannya jangan terlalu besar, karena Kabupaten Tanjabtim masih membutuhkan infrastruktur. “Ini yang akan menjadi poin pembahasan pada rapat bulan April mendatang,” tuturnya.
Wabup pernah menawarkan hal ini ke PetroChina dan PT. WKS. Tapi kalau memang perusahaan tetap ingin mengalokasikan pemberdayaan lebih besar, bisa saja. Pemkab Tanjabtim punya UMKM, punya pengrajin di Geragai. Ambil dan bina mereka (pengrajin, red). “Tidak usah banyak-banyak lah, kita minta seluruh pegawai PetroChina dan PT. WKS harus memakai baju batik Tanjabtim,” tegasnya.
Ditanya terkait PT. WKS tidak pernah merealisasikan CSR nya? Wabup menjelaskan, PT. WKS bukannya tidak pernah merealisasikan anggaran CSR nya, tapi PT. WKS langsung menyerahkannya kepada masyarakat, seperti di Desa Sungai Beras. Disitu PT. WKS merealisasikan CSR nya kalau tidak salah sekitar Rp 165 juta. “Yang salah itu sebenarnya PT. WKS tidak pernah melaporkan realisasinya. Kedepan kita akan bimbing biar arahnya jelas,” tukasnya.(fni)