Jambi, AP – Delapan peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) di tiga daerah di Provinsi Jambi sudah memiliki nomor urut pasangan calon melalui rapat pleno di KPU masing-masing.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jambi telah menetapkan nomor urut peserta, yakni pasangan Abdullah Sani dan Kemas Alfarizi nomor urut 1 dengan partai pengusung: Partai Amanat Nasional (PAN) dan PDIP; pasangan Syarif Fasha dan Maulana nomor urut 2 (partai pengusung: Golkar, NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat, Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) plus Perindo dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sebagai partai pendukung).
Diketahui Syarif Fasha adalah calon wali kota petahana, sedangkan wakilnya Abdullah Sani (petahana) nomor urut 1 juga sebagai peserta pemilihan kepala daerah.
Penetapan nomor urut peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi itu melalui sistem undian pencabutan nomor oleh masing-masing pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Sementara itu, di Kabupaten Kerinci, KPU setempat juga telah melakukan pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kerinci.
Pasangan calon nomor urut 1 Monadi dan Edison (Modis), pasangan Adirozal dan Ami Taher (ADAM) nomor urut 2, serta pasangan Zainal Abidin dan Arsal Apri (ZA AA) nomor urut 3.
Di daerah ini, Zainal Abidin lebih memilih maju sebagai calon bupati ketimbang berpasangan kembali dengan Adirozal (bupati).
Sementara itu, pilkada di Merangin, diikuti tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni pasangan Fauzi Ansori/Sujarmin mendapat nomor urut 1, Al Haris (bupati)/Mashuri mendapat nomor urut 2, dan Nalim/Khafid Moein (wakil bupati) mendapat nomor urut 3.
Nomor 2 “Hoki”? Fenomena nomor hoki di kalangan kandidat memang menjadi rebutan. Nomor urut 2 di setiap pilkada digadang-gadang mempunyai peluang besar menang dalam perolehan suara.
Merujuk pada Pilpres 2009 dan 2014 maupun Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi 2010 dan 2015 calon nomor urut 2 memenangi pemilihan tersebut.
Pada pilkada serentak pada tahun 2017 di Jambi, juga dihiasi kemenangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2.
Pilkada di Jambi pada tahun 2018, calon petahana bupati dan wali kota lagi-lagi semuanya mendapat nomor urut 2. Entah kebetulan atau tidak, bagi mereka adalah angka hoki menuju periode kedua.
Calon Bupati Merangin Al Haris (petahana) dan Calon Wakil Bupati Mashuri mengatakan bahwa nomor 2 hanya simbol kemenangan belaka, dan yang punya peran kemenangan adalah rakyat.
Namun, yang pasti nomor urut 2 bukanlah penentu kemenangan. Yang paling berperan dalam kemenangan pasangan calon adalah suara rakyat.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati lainnya, Ahmad Fauzi Ansori/Sujarmin, yang mendapat nomor urut 1 mengatakan bahwa nomor bukan penentu kemenangan. Terkait dengan nomor urutnya, Fauzi mengaku nomor satu nomor yang diidam-idamkan.
Dengan nomor urut 1 ini, kata Fauzi, semangatnya akan berlipat ganda untuk memenangi pilkada pada tahun ini.
Di Kabupaten Kerinci, calon petahana mendapat nomor urut 2. Pasangan Adirozal dan Ami Taher mengatakan bahwa nomor 2 merupakan yang lebih baik.
“Semua nomor baik. Akan tetapi, bagi kami nomor 2 yang lebih baik untuk periode kedua,” kata Adirozal.
Bagi Calon Bupati Kerinci Monason yang mendapat nomor urut 1, nomor 1 merupakan berkah. Dia berharap hasilnya menjadi nomor 1.
Begitu pula, pasangan Zainal Abidin/Arsal yang mendapat nomor urut 3. Bagi mereka, nomornya merupakan gambaran pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pada pilkada di Ibu Kota ini, pasangan calon nomor urut 3 keluar sebagai pemenang.
Di Kota Jambi, Syarif Fasha (petahana) berpasangan dengan Maulana yang mendapat nomor urut 2 mengatakan bahwa nomor tersebut sesuai dengan moto mereka sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota.
“Ini sesuai dengan moto kami Pro2 (Fasha-Maulana) FM. Sudah banyak baliho yang ada angka 2-nya,” kata Fasha.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 1 Sani dan Kemas Alfarizi mengaku nomor 1 adalah yang diidam-idamkan. “Nomor yang kami idam-idamkan, satu visi dan misi,” kata Abdullah Sani.
Hoki atau tidak, yang jelas nomor urut bukanlah penentu kemenangan, masyarakat sepertinya hanya butuh visi dan misi pasangan calon yang menarik simpati masyarakat untuk kemajuan wilayah masing-masing sehingga mereka memilih salah satu pasangan.
“Terserah pasangan calon nomor urut berapa, yang jelas yang dipilih itu yang diyakini masyarakat mampu membawa perubahan, terutama menyejahterakan rakyat,” kata warga Kota Jambi Toni di Jambi, Sabtu (17-2-2018).
Toni mengaku nomor urut 2 memang banyak yang memenangi pilkada. Namun, tahun ini menurutnya nomor hoki itu bisa saja berubah. tim