Kualatungkal, AP – Untuk mensukseskan Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dalam mengurangi backlog (kesenjangan hunian) di Indonesia, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR menyalurkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebagai program bedah rumah untuk mengatasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
BSPS sendiri merupakan bantuan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam bentuk peningkatan kualitas dan pembangunan baru. Bantuan tersebut bisa berupa perbaikan atap, lantai dan dinding rumah, guna memenuhi syarat kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan.
Namun, Bantuan pembangunan perumahan dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2017, yang diperuntuhkan untuk masyarakat miskin tepatnya di Kelurahan Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat, diduga tidak tepat sasaran.
Pasalnya, ada di antara penerima bantuan dinilai warga mampu, dan belum lama tinggal di Kelurahan tersebut.
Hamsyiah, salah seorang warga Kelurahan kampung Nelayan RT 09 yang termasuk kategori warga miskin mengatakan, dirinya kecewa dengan penilaian ketua RT, Lurah dan tim bedah rumah dari Dinas PUPR Tanjabbar yang dinilai tebang pilih dalam melakukan penilaian.
Kata dia, bantuan bedah rumah dari Kementerian PUPR tahun 2017 lalu tersebut, sebagian besar banyak diragukan para warga.
“Di luar kata layak sebagai penerima, bahkan tergolong warga yang ekonomi mampu dan belum lama tinggal di Kampung Nelayan ini. mereka justru mendapat bantuan tersebut, Sedangkan kita dan beberapa warga lain yang ekonominya dibawah garis kemiskinan memiliki tempat tinggal yang tidak layak huni malah tidak mendapat bantuan tersebut,” keluh ibu dua anak ini.
Dirinya menyebut, setiap ada pendataan rumah tidak layak, rumah miliknya selalu masuk dalam pendataan. Namun sayang, bantuan yang diharapkan tidak kunjung didapatkan.
Dirinya dan warga lain menduga, jika program bantuan bedah rumah ini ada indikasi permainan pihak RT. Lurah dan tim penilai dari Dinas PUPR Tanjabbar.
“Kita sudah lama tinggal disini, hampir belasan tahun. Namun belum dapat bantuan, justru yang baru menetap disini mendapatkan bantuan, ” ungkapnya dengan nada kesal.
Sementara, Ismail Ketua RT 09 Kelurahan Kampung Nelayan saat dikomfirmasi terkait hal ini membantah. Jika adanya permainan maupun disebabkan faktor keluarga.
“Penerima bantuan tersebut, dinilai layak tidak itu oleh tim dari Dinas PUPR. Tanpa adanya intervensi dari dirinya maupun lurah,” kilahnya.
Dan dirinya minta kepada warga yang belum mendapat bantuan bedah rumah, agar sedikit bersabar, karena setiap tahunnya pengajuan selalu dilakukan.
“Kita berharap warga tetap bersabar. Semoga ditahun 2018 ini bagi warga yang belum menerima segera mendapatkan bantuan,” jelasnya. (bjg)