Jambi, AP – Kebakaran hebat kembali terjadi di RT 06, Kelurahan Payolebar, Jelutung, Kota Jambi, yang menghaguskan delapan rumah, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (28/02) kemarin.
Pantauan dilokasi kejadian, api yang terus membesar membuat pemilik rumah dan warga setempat panik. Tidak itu saja, barang-barang berharga milik korban berusaha diselamatkan masing-masing pemiliknya.
Terlihat, tiga unit armada mobil damkar, Kota Jambi berjibaku memadamkan kobaran api. Tidak ketinggalan, warga ikut sibuk membantu memadamkan api.
Salah seorang warga yang rumahnya yang menjadi korban kebakaran, Talib, saat terjadi kebakaran dirinya tengah bekerja.
“Saya tadi lagi di tempat kerja. Tidak ada yang bisa diselamatkan,” tuturnya singkat.
Dari informasi warga dilokasi, akibat kejadian tersebut ada satu korban dilarikan ke rumah sakit akibat musibah kebakaran.
“Informasinya Ibu Eloh dilarikan ke rumah sakit, lantaran kena luka bakar,” ujar warga sembari berlalu.
Beruntung, aksi petugas kebakaran berhasil mengatasi keganasan api. Tidak kurang dari satu jam, api berhasil dipadamkan.
Sementara itu, Fatimah salah satu korban mengatakan, kebakaran tersebut disebabkan oleh ledakan kompor gas 3 Kg dirumah Ibu Elo yang saat sedang masak untuk makan siang.
“Ibu Elo ini lagi mau masak untuk makan siang. Namun, kompor gas yang dinyalakan tidak tahunya meledak,” imbuh Ismail.
Kurniadi, Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI) sangat menyayangkan sekali peristiwa kebakaran yang disebabkan oleh tabung gas tiga kilo terus terjadi.
Dikatakannya, pemerintah harus mengambil sikap, pasalnya tabung gas jenis melon itu diproduksi tahun 2007 lalu, dan keberadaanya seharusnya sudah ditarik dari konsumen.
“Ya peraturan menteri perindustrian nomor 47 tahun 2012, keberadaan tabung gas tiga kilo yang diproduksi tahun 2007 sudah ditarik keberadaannya ditengah konsumen,” ucapnya, saat dikomfirmasi secara terpisah.
Kendati demikian katanya, pihaknya sudah mendesak pihak pertamina untuk menarik peredaran tabung gas melon tersebut serta mendesak pihak Pemerintah. budi